Find Us On Social Media :

Nilai Historis Royal Ambarukmo, Tetirah Raja Tempat Kaesang-Erina Menikah

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 8 Desember 2022 | 15:12 WIB

Kaesang Pangarep saat jumpa pers usai mengikuti gladi akad nikah di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Selasa (6/12/2022)

Intisari-Online.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep dikabarkan akan menggelar pernikahannya dengan Erina Sofia Gudono di Pendopo Royal Ambarrukmo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (10/12/2022).

Kawasan Ambarrukmo sendiri memiliki keterkaitan dengan sejarah panjang dari berdirinya Kraton Yogyakarta.

Pesanggrahan Ambarrukmo memang bukan tempat sembarangan. 

Dikutip dari laman Ambarrukmo.com, pemilik Royal Ambarrukmo masih dipegang oleh keluarga Kraton Yogyakarta. 

Perlu Anda ketahui, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono V (1823-1855) dengan nama awalnya Pesanggrahan Arjopurno.

Tetapi pada tahun 1897 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VII, pesanggrahan ini direnovasi oleh Pangeran Mangkubumi atas perintah dari Sultan Hamengkubuwono VII.

Kemudian namanya diganti menjadi Pesanggrahan Ambarukmo

Pesanggrahan ini memiliki nilai historis tinggi karena dulu merupakan tempat tetirah raja.

Bangunan yang kini sudah termasuk cagar budaya ini dulunya merupakan tempat bagi raja untuk menepi dari kesibukan pemerintah.

Desain Pesanggrahan Ambarrukmo juga dibangun dengan tata ruang yang mirip dengan keraton tempat raja tinggal sehari-hari.

Oleh karena itu, pesanggrahan biasanya juga dilengkapi bangunan yang mirip dengan bangunan di keraton.

Baca Juga: Penjelasan Teori Gujarat oleh Prof. Dr.C. Snouck Hurgronje, Salah Satu Teori Masuknya Agama Islam ke Indonesia

Salah satu bangunan yang ada di pesanggrahan adalah balekambang atau bangunan yang berada di atas atau dikelilingi kolam air.

Bale Kambang adalah 'tajug' berbentuk segi delapan yang berdiri kokoh di tengah kolam, terinspirasi dari istana air Taman Sari.

Sebelumnya, lantai atas digunakan untuk meditasi oleh Raja dan kolam berfungsi untuk bersantai bagi istri, putri, dan anggota keluarga lainnya.

Balekambang sendiri mempunyai fungsi pertahanan.

Kolam air yang dibangun mengelilingi balekambang merupakan penghalang bagi musuh yang akan menyerang.

Tak sampai di situ, balekambang juga sebagai sarana hiburan dan rekreasi.

Pesanggrahan Ambarukmo sendiri seiring waktu dikembangkan menjadi lokasi hotel bintang 5, hotel bintang 4, dan pusat perbelanjaan Plaza Ambarrukmo.

Sampai dengan saat ini, keaslian arsitektur bangunan baik pendopo agung, Ndalem Ageng hingga Bale Kambang masih terjaga.

Bangunan utama, saat ini difungsikan sebagai museum Ambarrukmo. "Sekarang masih berdiri ada alun-alun, pendopo, ndalem ageng, sama balai kambang yang di belakang.

Setiap bagian dari keseluruhan kompleks memiliki fungsi yang berbeda dan menyampaikan makna filosofis tertentu dan juga doa-doa yang mewakili nilai-nilai agama, kepercayaan, dan norma budaya Jawa.

Di sebelah sana dulunya keputren, dan itu dulu keputran," ujar General Manager Royal Ambarrukmo Herman Courbois saat ditemui Kompas.com, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga: Penyebab Runtuhnya Uni Soviet Adalah Berbagai Hal Ini, Salah Satunya Ketidakpuasan Terhadap Penerapan Sistem Komunisme

Kini, Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo yang juga merupakan kesatuan dari Pesanggrahan Kedhaton Ambarrukmo telah menjadi bagian salah satu cagar budaya dan terbuka untuk umum.

Bangunan ini juga menjadi salah satu pilar pelestari Kebudayaan terutama Kebudayaan Jawa, khususnya Yogyakarta.

Baca Juga: Film Girl in The Basement Kisah Nyata Elisabeth Fritzl yang Ditawan dan Dirudupaksa Ayahnya Selama 24 Tahun

(*)