Misteri Lembah Nazca yang Konon Kabarnya Menjadi Bandara UFO, Terlihat dari Lukisan di Permukaannya

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com – Kalau Anda sempat terbang melintasi Gurun Peru, coba tengok ke daratan. Di sana Anda akan menemukan pemandangan aneh, yakni sketsa lukisan raksasa di atas gurun pasir berkerikil keemasan.

Itulah lukisan ajaib yang masih bertabir misteri. Mungkinkah makhluk UFO yang membuatnya?

Bukan hanya goresan penuh misteri yang kemudian membentuk citra (kesan atau gambar) tertentu berbentuk beberapa jenis binatang.

Nazca juga disesaki goresan garis lurus geometris, misalnya dua garis lurus sejajar yang panjangnya hampir 60 km! Kekaguman pada dua garis itu mungkin takkan pernah ada habisnya, sebab meski harus menerjang lembah curam dan bukit menjulang, keduanya terjaga kelurusannya.

Baca juga: Tak Boleh Dikunjungi, Inilah Area Pendaratan UFO yang Dirahasiakan Amerika

Fenomena Nazca ditemukan tahun 1927. Jadi pada tahun itu, mestilah sudah ada pesawat terbang melayang di atas udara Nazca.

Dataran Nazca mencakup sedikitnya 500 km2. Yang unik bukan luasnya, tetapi dataran seluas itu disesaki goresan raksasa berbentuk lukisan binatang dan gambar "binatang aneh". Lukisan binatang itu visualisasi hewan yang kita kenal sekarang.

Gambar burung kolibri, misalnya, yang bentangan sayapnya mencapai 60 m. Lalu ada gambar laba-laba, cecak, serigala, monyet, hiu pembunuh, dsb. Gctmbar monyet mirip sekali. Padahal, asal tahu saja, di dataran Nazca orang tidak pernah mengenal monyet!

Lalu apa yang dimaksud dengan "binatang aneh" itu? Mereka mungkin gambar binatang tapi tak pernah dikenal sosoknya di bumi. Karena lembah dan dataran Nazca banyak "dihuni" berbagai jenis binatang, maka bolehlah ia disebut "kebun binatang" Nazca!

Tempat UFO mendarat

Fenomena Nazca hanya dapat dinikmati dari angkasa. Orang yang berada di daratan tidak akan pernah sadar kalau ia sesungguhnya berada di antara koleksi lukisan ajaib itu, kendati berada di atas jalan tol Pan-American yang melintasi wilayah ini.

Baca juga: (Video) Mirip UFO, Rupanya Inilah Wujud Sesungguhnya Benda Asing Tersebut!

Garis yang saling melintang berwarna kekuningan itu ternyata dangkal dan dapat dibedakan dengan tanah biasa. Namun apabila dinikmati dari angkasa tatkala cuaca cerah, tampaklah garis-garis kuning keemasan itu membentuk berbagai citra.

Garis lurus, lengkung, dan melingkar itu seolah berfungsi sebagai kode raksasa untuk menyampaikan pesan tertentu. Tidak jarang orang yang terbang melintas Nazca menganggap lukisan-lukisan raksasa itu tempat untuk turun-naiknya pesawat terbang.

Dengan kata lain, dataran Nazca sesungguhnya sebuah bandara raksasa!

Berbagai pertanyaan kemudian muncul di benak para ahli dari berbagai disiplin ilmu, jangan-jangan dataran Nazca benar-benar sebuah bandara raksasa. Jika anggapan itu benar, siapa kira-kira yang membangun bandara di sana?

Apakah peradaban Nazca telah sanggup menciptakan pesawat udara ribuan tahun lalu?

Adalah Erich von Daniken, yang karena penelitiannya di lembah Nazca dicibir orang sebagai arkeolog maya atau pseudo-archaeologist, percaya kalau garis-garis Nazca tidak lain dari landasan pacu bagi pesawat ruang angkasa makhluk UFO.

Baca juga: Kisah Misterius Jim Sullivan, Musikus yang Hilang Setelah Menciptakan Lagu UFO

"Garis-garis raksasa di lembah Nazca itu bermakna. Bagi saya ia tidak lain tempat untuk lepas landas pesawat UFO!" tulis Daniken dalam salah satu bukunya.

Soal gambar binatang yang banyak berserakan di situ, katanya, "Itu kode-kode khusus untuk kita pecahkan bersama, atau kemungkinan juga landasan parkir!"

Namun anggapan Daniken sering dipatahkan orang yang berpikiran lebih realistis. Mereka menganggap Daniken terlalu meremehkan peradaban Nazca sebagai salah satu bangsa kuno yang peradabannya diakui telah sangat maju.

Lagi pula, kalau memang dataran Nazca dianggap sebagai bandara bagi pesawat-pesawat UFO, mengapa harus berbentuk garis-garis lurus memanjang, seakan-akan pesawat mereka memerlukan landasan pacu puluhan kilometer panjangnya.

Bukankah pesawat UFO sering disebut sebagai pesawat piling terbang yang dapat lepas landas secara vertikal? Jadi untuk apa garis-garis lurus yang bergeometri amat tinggi itu dibuat?

Baca juga: Dengan Sangat Cepat, UFO ‘Kembar’ Melintas Sangat Dekat dengan Helikopter Penyelamat di Prancis

Alasan lain yang lebih masuk akal, tanah di bawah hamparan kerikil berupa bijih besi itu konon terlalu lembek, sehingga pesawat berbadan kedl sekalipun sulit untuk lepas landas. Lagi pula, dataran dan lembah Nazca diapit oleh tebing-tebing tinggi yang sama sekali tidak cocok untuk sebuah bandara.

Daniken yang hampir menghabiskan separuh usianya untuk meneliti keajaiban dataran dan lembah Nazca ini masih bisa mengelak. Katanya, garis-garis tersebut (disebut para arkeolog sebagai “Jalan Inka") dianggap memiliki garis-garis astronomis, yakni peta raksasa penunjuk jalan.

"Artinya garis-garis itu dapat dibaca dan diterjemahkan, sebab itu merupakan kode dari makhluk UFO untuk manusia bumi,” kata Daniken.

Pria kelahiran Swis ini juga mematahkan anggapan Prof. Alden Mason, ahli kebudayaan Peru, yang menganggap garis-garis tersebut memiliki arti religius yang berhubungan dengan ritual agama bangsa Nazca.

Bukan maksud Daniken untuk menyepelekan peradaban Nazca. Hanya saja ia tidak habis pikir. Seandainya bangsa Nazca memang mampu membuatnya, "Bagaimana cara melukis garis dan gambar-gambar yang panjangnya mencapai puluhan, bahkan ratusan kilometer itu?" tanya Daniken seakan menantang orang untuk berargumen.

Baca juga: Zona Del Silencio, Lokasi Favorit Pendaratan UFO dan Gelombang Radio Tidak Berfungsi Di Sini

Memang ada hal yang ganjil kalaupun bangsa Nazca sanggup membuatnya. Apa bukan pekerjaan sia-sia mencorat-coret dataran seluas itu?

Tidak jarang garis-garis itu melintasi lembah curam dan bukiti menjulang dengan kelurusan yang amat terjaga. Semua itu sepertinya hanya dapat digambar dari ketinggian tertentu.

Anggapan ini membuat Daniken percaya, pembuatan pola garis dan gambar-gambar itu hanya dapat dilakukan dari angkasa!

"Sulit dibayangkan apabila orang membuat goresan di atas kerikil tajam itu sedemikian sempurna," tulis Daniken. "Kalau semua itu 'dilukis' dari pesawat ruang angkasa dengan menggunakan sinar laser, mungkin hanya sambil lalu."

Tapi apa yang dimaksud Daniken dengan sinar laser? Apakah bangsa Nazca kuno telah mengenalnya? Lagi-lagi Daniken berkesimpulan, "Hanya makhluk UFO yang mampu membuatnya!"

Baca juga: Serpihan UFO Ditemukan di Sebuah Museum, Benarkah Berasal dari Alien?

Satu hal yang membuat pendapat Daniken tidak terbantah, garis-garis lurus yang memanjang ini bermuara pada satu titik, yakni pada tebing curam Teluk Pisco di Peru. Entah ini kebetulan belaka, atau memang ada hubungan antara Teluk Pisco dan lembah Nazca, yang terpisahkan oleh jarak ratusan kilometer.

Di atas tebing curam itu terdapat pahatan semacam trisula (pedang bermata tiga) yang tingginya 250 m dengan lebar 3 m. Trisula raksasa ini terpahat pada tebingnya dan dapat terlihat jelas dari jarak puluhan kilometer.

Daniken akhirnya berkesimpulan, trisula ini sebagai navigasi awal bagi pendaratan UFO di "bandara" dataran Nazca!

Jadi siapa yang berani membantah kebenaran bila lembah dan dataran Nazca itu adalah bandara tempat lepas landasnya makhluk UFO? Untuk sementara Daniken boleh merasa puas!

Menyedot ilmuwan gila

Karena kemisteriusannya itulah lembah Nazca banyak mengundang perhatian para ahli dari pelbagai disiplin ilmu. Dua di antaranya yang amat tergila-gila - selain Daniken - adalah Prof. Paul Kosok (almarhum) dan Maria Reiche.

Baca juga: (Video) Mengejutkan! Inilah Rekaman Rahasia UFO Yang Berhasil Dilacak Oleh Angkatan Laut AS

Kosok dari Long Island University adalah orang pertama yang mempelajari misteri Nazca secara sistematis 12 tahun sejak fenomena Nazca ditemukan (1927).

Sucrtu sore di pertengahan tahun 1940, Kosok melihat matahari tenggelam tepat menyentuh ujung salah satu garis yang memanjang tersebut. Ini terjadi pada 22 Juni 1940.

Tidak pelak lagi Kosok menganggap garis-garis misterius Nazca itu sebagai "buku astronomi terbesar" di dunia.

Dengan menganggap gambar dan goresan-goresan Nazca itu bermakna – sebagai patokan beredamya benda-benda angkasa raya – Kosok berpraduga semua itu amat berguna bagi pertanian.

Dengan mengetahui kapan datangnya musim tertentu, misalnya, akan dapat dengan mudah ditentukan kapan para petani Nazca kuno harus bertanam dan memanen.

Lain Kosok, lain Maria Reiche, astronom wanita berkebangsaan Jerman yang menghabiskan waktu selama 40 tahun untuk meneliti lembah dan dataran Nazca. Reiche yang menulis buku laris Mystery on the Desert berpendapat lain.

Ketika bekerja di Cuzco (Peru) sebelum PD II, ia telah banyak mempelajari teori astronom Jeiman lainnya, Rolf Mullen Reiche berusaha mencari hubungan garis Nazca dengan garis serupa yang berada di Katedral Cuzco.

Baca juga: Diam-diam Pentagon Ternyata Masih Menjalankan Misi Pencarian UFO, Banyak Pejabat AS yang Kecolongan

Katedral yang dibangun pada abad XVII ini berdiri di atas fondasi yang disebut Pura Dewa Pendpta, juga garis serupa di Pura Matahari Inka. Muller berpendapat, garis-garis itu ada hubungannya dengan peredaran matahari dan benda-benda angkasa lainnya.

Reiche menyimpulkan bangsa Inka menempatkan garis-garis yang sesuai dengan sudut titik balik matahari. Dengan garis itu kemudian dapat ditentukan pergerakan musim. Seperti juga Muller, Reiche melihat kesamaan serupa pada garis-garis yang dibuat di atas dataran Nazca, yakni garis-garis itu ada hubungannya dengan tata suryal

Tony Morrison yang berpengalaman meneliti dataran Nazca menyebutkan, di kemudian hari Reiche dan Kosok bekerja sama selepas PD II. Tapi temyata keduanya hanya mengerjakan hal-hal yang praktis saja, seperti membersihkan garis-garis itu agar warna kuning keemasannya dapat lebih kontras.

Ketika ditanya alasannya, Reiche menjawab, "Sekadar untuk membuatnya lebih jelas dan indah kalau dipotret dari udara!"

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 1994)

Baca juga: (FOTO) Indahnya Penampakan Awan UFO: Bagaimana Awan UFO Terbentuk?

Artikel Terkait