Find Us On Social Media :

5 Hal yang Tanpa Sadar Bikin Kita Sulit Mendapat Teman

By Ade Sulaeman, Rabu, 3 Agustus 2016 | 15:30 WIB

5 Hal yang Tanpa Sadar Bikin Kita Sulit Mendapat Teman

Intisari-Online.com - Sering merasa heran melihat ada orang yang memiliki banyak teman, sementara kita sendiri kesulitan atau bahkan tidak punya? Padahal, kita sudah melakukan beragam hal sebagai upaya untuk mencari teman baru.

Bila itu yang terjadi, besar kemungkinan kita sudah melakukan hal-hal yang tanpa sadar sudah membuat kita sulit mendapat teman.

1. Tidak punya sopan santun

Terkadang orang sulit membedakan antara cuek dengan tidak memiliki sopan santun. Kita boleh saja cuek tertawa sepuasnya dengan baju lusuh, tapi harus ingat etika. Misalnya tidak lupa mengucapkan terima kasih setelah dibantu seseorang.

Kita juga boleh saja tertawa terbahak-bahak saat sedang makan, namun ingat, jangan lupa tutup mulut kita agar tidak ada makanan yang menyembur keluar dari mulut dan mengenai orang-orang di depan kita.

Hal-hal kecil seperti ini penting untuk dijaga jika ingin terus menjaga peluang memiliki teman baru, sekaligus mempertahankan pertemanan yang sudah ada.

2. Mengunakan kata-kata kasar

Saat sedang kesal, marah-marah sambil menggunakan kata-kata kasar terasa ‘enak’ untuk dilakukan. Tentu saja itu hal yang wajar, asal tidak setiap saat kita menggunakan kata-kata kasar. Jika tidak, tidak sedikit orang atau bahkan teman yang perlahan menjauh karena merasa kuping mereka terlalu “panas” mendengarkan umpatan yang kita keluarkan.

3. Tipe Pasif

Menjadi orang yang terlalu aktif memang salah, namun menjadi orang yang terlalu pendiam juga bisa jadi masalah. Orang akan lebih suka melihat orang yang mampu memberi respon yang baik terhadap suatu hal, bukan hanya orang yang pasif. Sebab, dengan berbicara orang-orang akan mulai mengenal siapa kita.

4. Mendominasi pembicaraan

Meski berlawanan dengan tipe pasif, tipe yang dominan dalam pembicaraan tetap sama-sama dianggap sebagai orang yang tidak menyenangkan sebagai lawan bicara, apalagi sebagai teman. Bayangkan saja kita sedang merasa begitu senang bercerita tentang liburan ke Bali lalu ada orang lain yang memotong pembicaraan dan langsung bercerita tentang perjalanannya sendiri.