Penulis
Intisari-online.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan akbar negara-negara besa di dunia.
Pertemuan tersebut adalah KTT G20 yang akan digelar di Bali, Indonesia.
Hal ini membuat sejumlah kepala negara dipastikan akan hadir di Indonesia, untuk menghadiri pertemuan penting tersebut.
Dikonfirmasi oleh Presiden Jokowi, ada sejumlah 17 kepala negara yang akan hadir di G20 di Bali, Indonesia.
Selain itu, disebut juga ada sosok 3 orang terkuat di Asia yang akan hadir di Indonesia.
Ketiga sosok ini, dipastikan akan disambut langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan.
Menko Marves Luhut Pandjaitan, bertugas akan menyambut kepala delegasi KTT G20, di Bali.
Mengutip KompasTV, Minggu (13/11/22), Luhut mendapat tugas menyambut langsung tiga kepala pemerintahan.
Tiga kepala pemerintahan itu disebut, pemimpin kekuatan yang cukup kuat di Asia.
Mereka di antaranya adalah, Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syaikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan (MBZ).
Kemudian Presiden China Xi Jinping, dan Menteri sekaligus Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman bin Abdulaziz Al-Saud.
Ketiganya dijadwalkan akan tiba di Bali pada Senin (14/11/22), pukul 10.30.
Kemudian, untuk Presiden China, Xi Jinping akan tiba sore sekitar pukul 15.20, dengan pesawat kepresidenan China.
Pada Senin (14/11/22), Luhut siap begadang untuk menyambut Muhammad bin Salman, pangeran Arab yang tiba, Selasa (15/11) pukul 00.25.
Luhut juga pernah bertemu langsung dengan ketiganya selama menjabat sebagai menteri.
Ia bertemu dengan MBZ, pada pertengahan 2022, dan bertemu Xi Jinping pada 2019 silam.
Lalu, pada Juni 2022, Luhut melakukan kunjungan ke Teluk Arab dan bertemu dengan Bin Zayed dan Bin Salman.
Pada waktu itu, ia menyebut kedua pemimpin di Timur Tengah itu, punya hubungan yang sangat spesial dengan Indonesia.
Luhut menyatakan bahwa bin Salman mengaku kepadanya, Arab Saudi ingin investasi besar-besaran di Indonesia, dan ikut mengerjakan apa saja yang dikerjakan Indonesia.
"Dia (Bin Salman) bilang, Jenderal Luhut, satu yang saya minta. Dia bilang sama menteri-menterinya pokoknya saya tak mau kehilangan Indonesia," katanya.
"Seperti kita kehilangan Tiongkok 80 tahun lalu, kami mau investasi besar-besaran di Indonesia," jelasnya, dikutip dari Antara.
"Anda bikin apa saja, saya ikut, pokoknya saya mau masuk ibu kota, saya mau masuk ke mangrove, saya mau masuk ke high tech, saya masuk data center, dan seterusnya," jelas Luhut.
Sebelum Pandemi Covid-19, Luhut menemui Xi Jinping, dan melakukan pembicaraan mengenai China Internastional Import Export (CIIE), 5 November 2019.
Sebelum KTT G20, Xi Jinping, melakoni pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, di Beijing 26 Juli 2022.
Pertemuan kedua pemimpin negara itu, merupakan bentuk kemitraan strategis di antara Indonesiadan China.