Penulis
Intisari-online.com - Ada salah satu fenomena astronomis yang bisa disaksikan pada bulan November 2022.
Fenomen tersebut, adalah hujan meteor Leonid, yang puncaknya terjadi pada tanggal 18 November 2022 dan 19 November 2022.
Menurut Lapan, fenomena hujan meteor Leonid ini terjadi mulai 6 November hingga 30 November 2022.
Untuk diketahui, hujan meteor Leonid berasal dari sisa debu komet 55P/Temple Tuttle yang mengorbil Matahari dengan periode 33,3 tahun.
Merupakan salah satu di antara hujan meteor yang dinantikan setiap tahunnya.
Selain hujan meteor Leonid, ada hujan meteor Geminid, Lyrid, Perseid, dan Orionid.
Hujan meteor Leonid, bisa disaksikan tengah malam mulai pukul 00.30 setempat hingga menjelang fajar, sebelum matahari terbit dari timur laut.
Intensitas maksimum hujan meteor Leonid antara 11-14, meteor per jam untuk wilayah Indonesia.
Berikut ini fakta menarik mengenai hujan meteor Leonid:
1. Terjadi sepanjang bulan November
Hujan meteor Leonid termasuk fenomena hujan meteor tahunan yang terjadi setiap tahunnya.
Menurut Lapan, hujan meteor Leonid terjadi sejak tanggal 6 November hingga 30 November setiap tahunnya.
Ini terjadi disebabkan, komet Tempel Tuttle melintas dekat bumi, orbitnya bergeser secara bertahap dari waktu ke waktu akibat gangguan gravitasi Jupiter.
Sehingga terdapat aneka lintasan remah-remah debu dan pasir yang disemburkan komet ini di langit.
Bumi melintasi aneka lintasan tersebut dalam selang waktu, antara 6-30 November.
2. Berasal dari rasi bintang Leo
Mengutip Lapan, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan, hujan meteor Leonid mendapatkan namanya karena berasai dari rasi bintang Leo.
3. Bisa dilihat tanpa alat bantu
Menariknya, hujan meteor Leonid, bisa disaksikan di seluruh langit Indonesia.
Sayaratnya adalah, langit yang cerah, bebas polusi cahaya, dan berada di tempat gelap, seperti pinggiran kota atau di pedesaan.
Selain itu menyaksikan hujan meteor ini cukup menggunakan mata telanjang saja.
Perangkat fotografi yang bisa digunakan untuk menangkap fenomena ini, dengan kamera DSLR, dengan settingan tertentu.
Untuk menyaksikannya, Anda bisa menunggu hingga tengah malam, sampai fajar tiba, dengan titik radian berada di belahan langit utara.
4. Sumbernya dari Komet Tempel-Tuttle
Hujan meteor ini bersumber dari debu dan pasir Tempel-Tuttle yaitu komet periodik selama 33 tahun.
Meteor dalam hujan meteor ini dikenal memiliki kecepatan tinggi di antara benda langit dan tata surya lainya.
Kecepatannya 72/km per detik relatif terhadap bumi.
5. 33 tahun sekali terjadi badai
Menurut Marufin, hujan meteor Leonid adalah hujan yang terkenal karena memproduksi badai meteor dengan intensitas lebih dari 1.000 meteor perjam setiap 33 tahun.
Meteor Leonid semula merupakan meteorid yang berasal dari remah-remah debu dan pasir yang berguguran dari komet Tempel-Tuttle.
"Komet ini memiliki periode 33 tahun," kata Marufin.
Sehingga, setiap 3 tahun terdapat pasokan sumber baru meteorid Leonid ini.
Baca Juga: Terjadi Tanggal 18 November 2022, Begini Cara Melihat Hujan Meteor Leonid