Find Us On Social Media :

Rahasia Besar CIA Terungkap, Begini Cara Mata-Mata Elit Amerika Serikat Ini Dilatih Untuk Perang

By Afif Khoirul M, Minggu, 6 November 2022 | 13:47 WIB

Ilustrasi - Foto sekelompok agen SAD (CIA) yang diduga menyusup pada perang di Afghanistan.

Intisari-online.com  -  Sebuah pangkalan di negara bagian California Utara, dekat kota Hertford.

Secara resmi dikenal sebagai Defense Experimental Base Harvey Point, dulunya merupakan pusat pasokan angkatan laut.

Kemudian digunakan sebagai titik pelatihan paramiliter untuk CIA dan personel militer lainnya, organisasi paramiliter dan intelijen, termasuk Mossad (Israel) dan Pasukan Khusus Angkatan Udara Inggris (SAS).

Pada 20 Maret 1998, The New York Times melaporkan bahwa selama keberadaannya, Harvey Point telah menghasilkan 18.000 agen intelijen asing dari 50 negara berbeda.

Pada 11 April 2002, Jim Pavitts (pejabat tinggi dinas rahasia CIA) berdiri di Konferensi Urusan Keamanan Nasional Sekolah Hukum Universitas Duke mengatakan sesuatu yang belum pernah dia ungkapkan sebelumnya.

Dalam pidatonya, Pavitts meyakinkan pendengarnya bahwa CIA secara agresif melakukan segalanya dalam perang melawan terorisme.

"Tim petugas operasi paramiliter saya terlatih dengan baik untuk menjadi yang pertama tiba di tanah Afghanistan," kata Pavitts.

Memang, korban pertama Amerika, Johnny "Mike" Spann, yang terbunuh dalam pemberontakan penjara di Mazar-e-Sharif (Afghanistan) pada 25 November 2001, termasuk di antara petugas di sana.

Spann adalah bagian dari unit super rahasia dan elit yang dikenal sebagai Unit Operasi Khusus (SAD) CIA.

Dengan personel yang dipilih dari unit komando seperti Navy SEAL dan Pasukan Khusus Angkatan Darat.

SAD terbukti mahir dalam operasi perang paramiliter seperti pembunuhan, penghancuran tingkat lanjut, mata-mata, pengawasan teknologi tinggi, dan pertempuran di belakang musuh.

Pavitts juga mengaku hanya berbagi sedikit rincian tentang apa yang telah dilakukan CIA baru-baru ini.