Find Us On Social Media :

6 Bahan Berbahaya yang Terdapat Pada Deodoran

By Alan Kusuma, Kamis, 19 Mei 2016 | 10:00 WIB

6 Bahan Berbahaya yang Terdapat Pada Deodoran

Intisari-Online.com – Diperkirakan bahwa 90 % dari kita menggunakan deodoran atau cairan penghilang bau setiap harinya. Namun, kebersihan pada deodoran yang kita gunakan setiap hari tersebut ternyata memiliki dampak yang kurang baik terhadap kesehatan. Apalagi, tak jarang deodoran mengandung bahan-bahan yang berbahaya.Berikut ini bahan-bahan berbahaya yang ada di deodoran yang harus kita ketahui dan bahkan mungkin bisa dihindari:

1. Aluminium

Aluminium merupakan komponen utama antiperspiran, karena berfungsi mencegah keringat keluar ke permukaan kulit. Padahal keringat berguna untuk mengatur suhu tubuh dan membuang racun dari kulit. Sementara itu, para peneliti menunjukkan bahwa senyawa aluminium cepat diserap ke dalam kulit dan menyebabkan perubahan hormon estrogen, yang jadi penyebab berkembangnya sel-sel kanker payudara.

Smrity Shetty, seorang dokter ahli kulit, seperti dikutip dari IndiaTimes mengatakan bahwa deodoran yang mengandung aluminium chloride dapat menyebabkan kulit ketiak iritasi, terasa panas, bahkan hingga terdapat luka bakar ringan karena reaksi kimiawinya.

2. Paraben

Ada banyak jenis bahan paraben mulai dari Methylparaben, Propylparaben, Ethylparaben atau Butylparaben. Semua bahan tersebut umumnya memang dipakai pada kosmetik atau produk skincare. Beberapa penelitian membuktikan bahan-bahan tersebut memegang peranan penting dalam memicu kanker payudara.

Paraben meniru aktivitas estrogen dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, risiko kanker 8 kali lebih tinggi pada orang-orang yang menggunakan kosmetik yang mengandung paraben.

3. Propylene Glycol

Propylene glycol merupakan pelembab yang awalnya dirancang sebagai antibeku otomotif, tapi sekarang digunakan pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini berupa neurotoksin yang dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Beberapa penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.

4. Amine

DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) dan MEA (Monoethanolamine) mengatur tingkat ph dan banyak digunakan dengan asam lemak untuk mengubah asam menjadi garam, yang kemudain jadi bahan dasar deterjen. Bahan ini bisa menjadi racun jika terakumulasi dalam tubuh untuk jangka waktu yang panjang. Apalagi kalau ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit.

Bahan bahan berbahaya ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang diduga dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati. Penggunaan zat ini di Eropa telah dibatasi karena sifat karsinogenik yang dimiliki.

5. Triclosan

Triclosan merupakan bahan kimia antimikroba buatan yang digunakan untuk membunuh bakteri pada kulit. Triclosan menyebabkan iritasi kulit serta memicu timbulnya dermatitis kontak iritan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa zat kimia ini dapat menyebabkan disfungsi tiroid serta kegagalan sistem hormonal tubuh.

American Medical Association tidak merekomendasikan triclosan dan zat anti bakteri lainnya untuk digunakan di rumah, karena dapat berkontribusi dalam resistensi bakteri terhadap antibiotik.

6. Talek

Talek merupakan mineral lembut yang digunakan dalam produk perawatan pribadi sebagai penyerap. International Agency for Research on Cancer talek mengandung asbestiform fibers yang tergolong sebagai karsinogen. Jumlah penggunaan asbestiform fibers dalam produk kosmetik tidak diatur.

(organics.org)