Find Us On Social Media :

Kenali Lima Mitos Lari Ini Supaya Tidak Salah Persepsi!

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 29 Mei 2016 | 14:00 WIB

Kenali Lima Mitos Lari Ini Supaya Tidak Salah Persepsi!

Intisari-Online.com - Selalu ada mitos dalam tiap lapisan kehidupan, tak terkecuali dalam olahraga lari yang kini sedang hit-hitnya. Salah satu mitos lari yang sampai saat ini masih sering kita dengan adalah ujaran, “Jangan lupa pemanasan sebelum berlari dan lakukan pendinginan sesudahnya.”

Soal beberapa mitos dalam olahraga lari, Michele Olson dari Auburun University Montgomery memiliki jawabannya sendiri. Dengan detail ia menjawab segala mitos lari yang masih berkembang hingga sekarang.

Mitos: Harus selalu melakukan peregangan sebelum berlari.

Fakta: “Peregangan statis bukan cara optimal untuk pemanasan sebelum Anda berlari,” kata Olson. Percaya atau tidak, kita benar-benar bisa mengalami ketegangan otot dengan peregangan statis dan itu bahkan bisa memperlambat lari Anda. Sebaliknya, fokuslah pada mengasup oksigen untuk menghangatkan otot.

Mulailah dengan berjalan biasa lalu berjalan cepat, tambah Olson. Lalu ayunkan lengan dan angkat bahu. Setelah itu, perlahan-lahan denyut jantung kita akan meningkat. “Lakukan selama sekitar 10 menit sebelum Anda berlari,” tegas Olson.

Meski begitu, Olson mengingatkan, hal ini bukan berarti boleh melewatkan peregangan sepenuhnya. Hanya pastikan untuk melakukannya setelah kita melakukan pemanasan dengan berjalan seperti di atas, ketika otot-otot sudah sangat hangat dan penuh oksigen dan nutrisi.

Mitos: Kram otot selalu disebabkan oleh terlalu sedikit kalium.

Fakta: “Kram terutama disebabkan oleh salah satunya, kadar glukosa yang rendah atau kadar air dan natrium yang rendah,” kata Olson. Ketika bekerja sangat keras, kita menggunakan glukosa lebih cepat dari waktu perjalanan glukosa ke otot dan ini menyebabkan pembentukan asam laktat terbentuk. 

Cara terbaik untuk menyingkirkan kram disebabkan oleh kadar glukosa rendah adalah dengan istirahat 60-90 detik untuk membantu membersihkan tubuh kita dari asam laktat dan memungkinkan glukosa untuk melakukan perjalanan ke otot-otot. Demikian kata Olson lagi.

Untuk mencegah kram disebabkan oleh keringat berlebihan, pastikan saja kita cukup terhidrasi selama sesi berlari hingga selesai.

Mitos: Harus selalu melakukan pendinginan setelah berlari.

Fakta: Apakah kita pernah langsung ingin duduk mengatur napas setelah selesai sesi berlari, tetapi teman kita menyarankan untuk melakukan pendinginan? “Sebenarnya, tidak mengapa langsung duduk untuk mengatur napas setelah berlari,” kata Olson.