Find Us On Social Media :

Penjelasan Bagaimana Peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam Proses Integrasi Antarpulau pada Masa Hindu-Buddha!

By Khaerunisa, Minggu, 23 Oktober 2022 | 19:40 WIB

Ilustrasi. Bagaimana Peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam Proses Integrasi Antarpulau pada Masa Hindu-Buddha

Intisari-Online.com - Inilah penjelasan bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha.

Pertanyaan bagaimana peranan Sriwijaya dan Majapahit dalam proses integrasi antarpulau pada masa Hindu-Buddha ada di halaman 156 Buku Sejarah Indonesia Kelas X Kurikulum 13 yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penjelasan terkait pertanyaan tersebut ada dalam pembahasan Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan dimulai pada halaman 151.

Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sendiri merupakan kerajaan terbesar yang ada di Pulau Sumatra dan Jawa pada masa Hindu-Buddha.

Peta politik di Jawa dan Sumatra abad ke-7 seperti ditunjukkan oleh D.G.E. Hall, bersumber dari catatan pengunjung Cina yang datang ke Sumatra.

Dua negara di Sumatra yang disebutkan yaitu Mo-lo-yeu (Melayu) di pantai timur, tepatnya di Jambi sekarang di muara Sungai Batanghari. Dan agak ke selatan dari itu terdapat Che-li-fo-che, pengucapan cara Cina untuk kata bahasa Sanskerta, Sriwijaya.

Sementara di Jawa terdapat tiga kerajaan utama, yaitu di ujung barat Jawa,terdapat Tarumanegara, di Jawa bagian tengah ada Ho-ling (Kalingga), dan di Jawa bagian timur ada Singhasari dan Majapahit.

Wilayah kekuasaan Sriwijaya, sebagai kerajaan maritim terbesar, bahkan tidak hanya terbatas di Nusantara, tetapi hingga Thailand dan Kamboja.

Sementara itu, Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar dengan pusat pemerintahan di pedalaman Pulau Jawa, tepatnya di Mojokerto.

Wilayah Majapahit sendiri berdasarkan Kitab Negarakertagama meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini, kecuali Sunda, dan beberapa daerah di Semenanjung Malaya.

Kerajaan utama yang disebutkan di atas berkembang dalam periode yang berbeda-beda.

Kekuasaan kerajaan-kerajaan itulah yang mampu mengontrol sejumlah wilayah Nusantara melalui berbagai bentuk media.