Find Us On Social Media :

Kopi Baik untuk Kesehatan, Selama Tidak Dicampur 5 Bahan Tambahan Ini

By Ade Sulaeman, Rabu, 20 Juli 2016 | 08:30 WIB

Kopi Baik untuk Kesehatan, Selama Tidak Dicampur 5 Bahan Tambahan Ini

Intisari-Online.com - Dalam kadar tertentu, kopi memang baik untuk kesehatan, mulai dari meningkatkan memori, suasana hati, dan kesehatan jantung, dan bahkan menurunkan risiko diabetes. Namun, lain halnya jika kopi sudah diberi 5 bahan tambahan ini, yang dapat merusak semua manfaat kopi yang ajaib.

Tidak yakin apakah Anda sudah memesan atau menyajikan kopi dengan cara yang sehat? Simak lima bahan tambahan kopi yang terburuk. Plus, bahan penggantinya yang sehat dan dapat menambah kedahsyatan manfaat kopi.

Krimer non-susu

Atau non-dairy creamer. Seringkali, bahan utama pembuat krimer non-susu adalah sirup jagung dan minyak sayur terhidrogenasi parsial, yang rasanya seperti krim ketika terasa oleh lidah Anda.

Pada dasarnya, sirup jagung setara dengan gula dan kalori kosong, sementara minyak terhidrogenasi parsial hanyalah cara mewah hanyalah cara mewah untuk menyebut lemak-trans buatan manusia yang berisiko menyebabkan penyumbatan arteri, penyakit jantung dan diabetes.

Jika Anda suka menikmati kopi dengan krimer, pilihlah krimer yang terbuat dari santan kelapa organik sebagai bahan baku utamanya.

Penambah rasa buatan

Perasa vanili, hazelnut, atau karamel. Perasa ini, kebanyakan terbuat dari gula tebu murni dan pewarna buatan. Satu ons sirup perasa mengandung 19 gram gula dan bisa menyebabkan lonjakan glukosa darah.

Untuk mengganti perasa buatan ini, coba tambahkan beberapa jumput bubuk vanili murni, peppermint, atau ekstrak kacang murni (misalnya hazelnut atau almond). Bahan-bahan alami ini, secara alami bebas gula, dan kemungkinan Anda sudah memilikikinya di di dapur Anda.

Pemanis buatan

Tentu, pemanis buatan yang banyak ada di pasaran mengandung nol kalori dadn tidak menyebabkan lonjakan gula darah segera seperti gula meja.

Tetapi, beberapa studi menghubungkan gula buatan yang dibuat di dalam laboratorium ini bisa menyebabkan metabolisme glukosa terganggu, dapat menyebabkan kecanduan dan meningkatkan risiko Anda terhadap diabetes.