Kekaisaran China 'Sediakan' Ribuan Gundik, Namun 'Kering' Kisah Percintaan

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

(Ilustrasi) Yang Guifei, Selir Kaisar Xuanzong

Intisari-Online.com- Hal yang lumrah pada era peradaban kuno bagi para penguasa danelite masyarakat untuk memiliki gundik atau selir.

Tujuan memiliki gundik atau selir yakni untukmeningkatkan prestise pria, salah satunya melalui kemampuannya untuk menghasilkan anak.

Meski begitu,kepemilikan akan gundik juga menjadi kesempatan tak terbatas untuk memanjakan hasrat seksual mereka.

Selama lima ribu tahun peradaban China, para kaisar juga memiliki banyak wanita.

Kaisar China ada yang punya tiga ribu wanita cantik di harem, belum termasukistri dan selir.

Meski begitu, sejarah mencatat bahwa hanya adasangat sedikit kaisar yang memiliki anak dan cucu. Kok bisa?

MelansirInf.news, penelitian modern yang melibatkan teknik autopsi kini dapat mengungkap alasannya.

Sejak zaman kuno, banyak wanita yang terperangkap di istana dan menginginkanbantuan kaisar.

Menurut otopsi modern, banyak mayat selir yang ditemukan telah terdeteksi adanya kandungan obat infertilitas.

Namun tak hanya itu, sawal Dinasti Han, ada hukum dan peraturan yang jelas diterapkan.

Peraturan tersebut mengharuskan setiap distrik untuk mengirim para wanita yang cantik-cantik dan berkarakter ke istana.

Setiap bulan Agustus, istana akan mengirim pejabat ke daerah-daerah untuk menemukan wanita-wanita yang sesuai kriteria tersebut.

Oleh karena itu, di antara begitu banyak wanita cantik yang menakjubkan, mereka yang biasa-biasa saja tidak bisa menjadi selir sehingga hanya jadi wanita istana saja.

Pada saat itu, orang-orang menyebut wanita-wanita ini yang dipilih ke istana sebagai "utusan bunga dan burung".

Selain itu, tujuh puluh dua selir dari Sannomiya 'nganggur' lantaran kaisar yang sibuk mengurusi urusan pemerintahan.

Kaisar tidak bisa tidur dengan selir-selirnya satu per satu setiap malamnya.

Tak jarang, banyak selir yang begitu sulit bertemu dengan kaisar bahkan hanya melihatnya saja.

Hal itu menjelaskan bahwa kebanyakan selir akhirnya menjadi perawan seumur hidup dan tidak mungkin terjadi kehamilan.

Pada saat yang sama, dalam menghadapi tekanan politik,kaisar harus menikahi seorang putri keluarga yang tidak disukainya.

Wanita itu tinggal di istana dan hanya bisa melihat wajah kaisar hidup-hidup namun tak bisa memiliki hati dan cintanya.

Baca Juga: Rahasia Kelam China Kuno Mengapa Ribuan Selirnya Jarang Beranak Pinak

(*)

Artikel Terkait