Berdasarkan media tulisnya, naskah ini dianggap sebagai naskah Sunda kuno yang paling muda dan termasuk ke dalam naskah periode transisi yang bernuansa Islam.
Isinya menceritakan kisah Ciung Manarah dan Hariang Banga, serta asal mula berdirinya kerajaan Pajajaran dan Majapahit.
5. Tugu Perjanjian Portugis
Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padrão Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia Belanda.
Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda–Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda).
6. Carita Parahyangan
Carita Parahiyangan merupakan nama suatu naskah Sunda kuna yang dibuat pada akhir abad ke-16, yang menceritakan sejarah Tanah Sunda, utamanya mengenai kekuasaan di dua ibukota Kerajaan Sunda yaitu Keraton Galuh dan keraton Pakuan.
Naskah ini merupakan bagian dari naskah yang ada pada koleksi Museum Nasional Indonesia Jakarta dengan nomor register Kropak 406.
Naskah ini terdiri dari 47 lembar daun lontar ukuran 21 x 3 cm, yang dalam tiap lembarna diisi tulisan 4 baris.
Aksara yang digunakan dalam penulisan naskah ini adalah aksara Sunda.
7. Prasasti Batutulis