Find Us On Social Media :

Trik Meredakan Stres karena Internet dalam Lima Menit

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 29 Agustus 2016 | 15:30 WIB

Trik Meredakan Stres karena Internet dalam Lima Menit

Intisari-Online.com - Sadar atau tidak, teknologi internet telah menyakiti tubuh kita. Tangan kita, leher kita, mata kita, pinggang kita, pudak kita, sering sakit-sakitan gara-gara menggunakan internet—entah untuk bekerja, belanja online, bersosialisasi di media sosial—secara berlebihan. Lebih dari itu, internet juga kerap membuat kita stres.

Menguntungkan sekaligus menyakitkan, begitulah watak semua hal di dunia, termasuk internet. Tapi jangan cemas, kita bisa meredakan stres karena internet hanya dalam waktu lima menit. Benar, lima menit.

Langkah 1: Unplug

Unplug yang dimaksud di sini adalah mencabut atau memisahkan diri dari semua gangguan. Ini adalah langkah pertama yang penting dalam proses meredakan stres.

Kita perlu waktu untuk melepaskan diri dari stres, gangguan, dan tuntutan hidup sehingga kita dapat menggali ke dalam lapisan dalam kesadaran dan mengembalikan keseimbangan. Ketika kita memisahkan diri dari segala yang bisa berpotensi membuat kita tertekan, kelenjar adrenal akan menghasilkan hormon stres kortisol dan adrenalin yang lebih rendah. Walhasil, tekanan darah akan normal dan saraf akan menjadi tenang.

Langkah 2: Bernapas

Banyak studi telah membuktikan hubungan antara stres dan pernapasan. Pola umum seperti napas pendek dan tersengal muncul secara konsisten pada orang yang tertekan secara mental.

Kondisi demikian yang terjadi terus-menerus ditambah dengan detak jantung tak beraturan akan menghasilkan kenaikan tingkat tekanan darah, mengakumulasi racun dalam tubuh dan ketidakseimbangan hormonal.

Coba ini: Ambil napas perlahan dan dalam sebanyak tiga kali lewat hidung dan keluarkan lewat mulut. Rileks. Rasakan perut Anda menggembung setiap kali napas ditraik dan mengempis ketika napas dikeluarkan. Anda bebas menghela napas. Rilekskan rahang dan otot-otot wajah.

Langkah 3: Amati

Kunci untuk pengamatan yang memungkinkan untuk penegasan yang tajam adalah merasakan apa, mengapa, tanpa penilaian baik ataupun buruk. Misalnya, Anda bisa mengamati unjuk rasa politik atau agama dan terpaku pada penilaian positif atau negatif-orang yang terlibat.

Jika Anda benar-benar melepaskansemua penghakiman, mengamati peristiwanya saja, mungkin Anda akan sampai pada kesimpulan yang sangat berbeda.