Dilansir dari bbc.com pada Kamis (6/10/2022), Korea Utara menggambarkan serangan baru-baru ini sebagai "tindakan balasan" untuk latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan.
Pada hari Selasa, Korea Utara menembakkan rudal ke Jepang, saat AS mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Pada pertemuan itu, AS menuduh Rusia dan China melindungi Korea Utara dari sanksi yang lebih kuat.
"Moskow dan Beijing telah memberikan "perlindungan" kepada Pyongyang," kata duta besar AS untuk PBB.
Pada hari Rabu AS, Jepang dan Korea Selatan melakukan latihan militer yang mereka katakan sebagai tanggapan terhadap peluncuran hari Selasa.
AS mengatakan, uji coba rudal itu dilarang. Sementara latihan militer tidak melanggar aturan internasional.
Namun, Korea Utara melihat latihan semacam itu sebagai bukti bahwa musuhnya sedang mempersiapkan serangan.