Find Us On Social Media :

Korban Meninggal Bertambah Jadi 174 Dalam Tragedi Kanjuruhan, Ternyata Kasusnya Persis dengan Tragedi Kematian Massal di Peru

By Afif Khoirul M, Minggu, 2 Oktober 2022 | 15:57 WIB

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Intisari-online.com - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/22), menyebabkan ratusan korban.

Sebelumnya, pada Minggu (2/10/22) dini haru jumlah korban pertama mencapai 40 orang meninggal, kemudian bertambah menjadi 127 orang.

Kini menurut data terbaru, korban dalam Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 174 orang meninggal.

Hal ini disampaikan oleh Badan Penanggulngan Bencana Daerah (BPPD) Jawa Timur.

"Data BPPD, Jatim pukul 10.30 mencapai 174 orang," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

Menurutnya, ada total 11 orang luka berat, dan 298 orang lainnya luka ringan. 

Pemerintah Jawa Timur telah menyiapkan 8 rumah sakit sebagai rujukan untuk para korban, di antaranya RSI Wajak Huasada, RSUD Mitra Delima, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, dll.

Kerusuhan yang berakhir dengan ratusak korban jiwa tersebut bermula sejak pertandingan Arema Vs Persebaya berakhir dengan kemenangan Persebaya 3-2.

Atas kekalahan tuan rumah Arema banyak suporter turun ke lapanga hingga membuat susanya chaos.

Jumlah polisi yang tak sebanding dengan jumlah suporter lansung menembakkan gas air mata.

Namun, bumerang justru terjadi, membuat suporter panik, sesak napas, hingga pingsan.

Beberapa suporter yang berdesak-desakan, pingsan, hingga dilaporkan 34 orang meninggl di dalam stadion.