Find Us On Social Media :

Deng Xiaoping: Pemikirannya 'Dikerangkeng' Mao Zedong, Namun Kembali Menggema Lantang

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 26 September 2022 | 14:26 WIB

(Ilustrasi) Deng Xiaoping - Xi Jinping Capai Status Setara Mao Zedong dan Deng Xiaoping melalui Resolusi Historis

Pada mulanya, karier Deng semakin meningkat, ketika dilantik jadi Wakil Perdana Menteri China tahun 1952, dan jadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis China tahun 1954.

Kepandaiannya dalam berorganisasi sempat dipuji Mao Zedong, tapi mulai berselisih paham di tahun 1960-an saat terjadi Revolusi Kebudayaan.

Deng memiliki pandangan kuat terhadap kepentingan diri individual, sedangkan Mao lebih menekankan kebijakan egaliter.

Deng lalu diberhentikan dari posnya, dan bersama keluarganya dikirim ke pedesaan di Jiangxi untuk reedukasi.

Roda kehidupan Deng kembali berputar ke atas saat Mao meninggal pada 9 September 1976.

Revolusi Mao terhambat, dan Deng Xiaoping secara perlahan berkuasa sebagai pemimpin pengganti.

Saat dipimpin Deng, para petani dibebaskan memilih komoditas pertanian dan menyesuaikan kondisi alam.

Ini berbeda dengan kebijakan era Mao Zedong yang segalanya serba terpusat.

Dampaknya, produktivitas petani meningkat dan bahan pangan mudah didapat.

Deng memiliki program utama yaitu Zona Ekonomi Khusus atau SEZ (Special Economic Zones).

Kebijakan ini adalah model produksi terpusat yang menyasar dunia internasional sebagai pangsa pasar China.

Deng menekankan tanggung jawab individu dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan pembentukan kader teknisi serta manajer yang terampil, berpendidikan tinggi, untuk menjadi ujung tombak pembangunan China.