Find Us On Social Media :

Inilah Kronologi Lengkap Jatuhnya AirAsia QZ8501 Menurut Hasil Investigasi KNKT

By Ade Sulaeman, Rabu, 2 Desember 2015 | 16:30 WIB

Inilah Kronologi Lengkap Jatuhnya AirAsia QZ8501 Menurut Hasil Investigasi KNKT

Masalah yang terjadi ternyata berbeda pada tiga gangguan sebelumnya.

Soerjanto mengatakan, gangguan keempat tersebut pernah terjadi dan dialami pilot QZ8501 pada 25 Desember 2014 di Bandara Juanda.

Saat itu, circuit breaker (CB) pada flight augmentation computer (FAC) direset oleh teknisi pesawat.

Investigator KNKT menduga penanganan berbeda saat gangguan keempat tersebut dilakukan pilot setelah mengingat apa yang dilakukan teknisi pada 25 Desember, atau beberapa hari sebelum penerbangan menuju Singapura.

Kemungkinan pilot QZ8501 melakukan reset ulang CB untuk mengatasi gangguan pada RTL. Hal tersebut ternyata menonaktifkan FAC 1 dan 2.

Setelah kedua komputer tidak aktif, kendali pesawat berganti dari normal law ke alternate law.

Dengan kata lain, kendali penerbangan tidak lagi otopilot, tetapi dilakukan secara manual.

Hilang kendali

Dalam kondisi tersebut, menurut Nurcahyo, pesawat berguling sejauh 6 derajat per detik. Padahal, normalnya pesawat berbelok hanya sebesar 2 atau 3 derajat per detik.

Hal itu akibat adanya kerusakan pada RTL yang merupakan salah satu alat pengendali kemudi pesawat.

Setelah sembilan detik tidak ada kemudi, badan pesawat berguling sejauh 54 derajat.

Kemudian, pesawat yang berguling relatif bisa dikendalikan setelah ada input yang membuat pesawat kembali ke posisi normal.