Find Us On Social Media :

Tidak Hanya Elagabalus dari Kekaisaran Romawi, Inilah Raja dan Ratu Inggris yang Mengalami Penyimpangan Hingga Dipandang Sebagai Dosa

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 3 September 2022 | 14:20 WIB

Raja dan Ratu Inggris yang mengalami penyimpangan seksual, Raja William II, Ratu Anne, Raja Edward II.

Intisari-Online.com – Pada masa kekaisaran Romawi, kita mengenal salah satu kaisarnya yang mengalami penyimpangan seksual.

Dikisahkan  Kaisar Elagabalus yang transgender dan mengalami penyimpangan tersebut.

Berabad-badan sebelum homoseksualitas disahkan di antara orang dewasa yang setuju, terutama di Barat, pada tahun 1967, ‘cinta yang tidak berani menyebutkan namanya’ dipandang sebagai dosa di Inggris.

Gereja, terutama yang memandang hal tersebut sebagai dosa, dan secara teknik pelakunya dapat menerima hukuman mati.

Maka, tidak mengherankan bila raja yang mengalami penyimpangan seksual, termasuk gay dan biseksual merahasiakan kehidupan cinta mereka dengan sesama jenis.

Siapa saja raja dan ratu Inggris yang mengalami penyimpangan seksual?

1. Raja William II (memerintah 1087 – 1100)

Dikenal sebagai ‘Rufus’ karena kulitnya yang kemerahan dan rambut merahnya, putra ketiga William Sang Penakluk ini menjadi Raja Inggris pada tahun 1087 dan dianggap gay atau biseksual.

Dia digambarkan oleh para sejarawan sebagai ‘banci’ dan ‘kasar’, serta prajurit yang peduli dengan setam.

Temperamennya bak roller coaster, yang kadang tenang, terkadang seperti permusuhan yang ekstrem.

Dia tidak pernah menikah atau memiliki anak, namun mampu memerintah dan bertindak dengan bijaksana.

Tidak seperti raja-raja lain pada masa itu, William tidak memiliki kesalehan agama dan melakukan kejahatan seksual yang mengejutkan dewannya.