Find Us On Social Media :

Tak Habis Akal Disanksi Barat, Rusia Jual Lebih Banyak Minyak Mentahnya ke Negara-negara Ini, Peminatnya Banyak

By Tatik Ariyani, Senin, 29 Agustus 2022 | 17:07 WIB

Ilustrasi minyak Rusia

Intisari-Online.com - Sejak invasi Rusia ke Ukraina, negara Barat menjatuhkan banyak sanksi berat kepada Rusia.

Termasuk negara Uni Eropa (UE) menghentikan pembelian minyak dari Rusia.

Namun, Rusia tak habis akal.

Ketika UE berhenti membeli minyak Rusia, Rusia pun mengalihkan pasarnya ke Asia.

Rusia dapat mengirimkan volume yang lebih besar dari produk minyak utama ke Asia, Bloomberg melaporkan pada hari Rabu, mengutip konsultan energi FGE.

Melansir Russian Today, Senin (29/8/2022), Kepala konsultan global cairan gas alam, Armaan Ashraf, mengatakan kepada Bloomberg bahwa lebih banyak bahan bakar nafta (naphtha) buatan Rusia, yang terutama digunakan untuk membuat plastik, kemungkinan akan menuju ke pusat-pusat seperti Singapura dan Fujairah mulai Februari mendatang ketika sanksi UE mulai berlaku.

Re-ekspor dari wilayah tersebut bisa menjadi hal biasa karena beberapa pembeli mungkin enggan untuk mengimpor langsung dari Rusia, jelasnya.

Data awal oleh penyedia analitik Vortexa menunjukkan bahwa ekspor naphtha Rusia ke Asia telah melonjak 84% pada Agustus menjadi sekitar 130.000 barel per hari dibandingkan dengan seluruh Juli.

Menurut Ashraf, nafta Rusia mungkin sudah dicampur ke dalam minyak mentah Ural negara itu dan dikirim ke India awal tahun ini.

“Pencampuran nafta full-range berat atau nafta berat dalam jumlah terbatas dapat menuai lebih banyak manfaat dibandingkan menjual kargo nafta secara langsung,” katanya.

Citigroup memperkirakan bahwa aliran minyak mentah dan produk minyak Rusia dapat turun sekitar 1,25 juta barel per hari ketika pembatasan terbaru UE mulai berlaku.

Embargo UE terhadap sebagian besar aliran minyak mentah Rusia akan dimulai pada Desember, diikuti oleh langkah serupa terhadap produk minyak, termasuk nafta, sekitar dua bulan kemudian.

Baca Juga: Strategi Baru Bocor, Rusia Diam-diam Kirim Korps Angkatan Darat ke-3 ke Garis Depan untuk Berperang di Ukraina, Apa Itu?