Intisari-Online.com – Masih dalam kisah Kerajaan Hawaii yang penuh dengan ‘warna’ pada bangsawan di dalamnya.
Dijuluki putri Hawaii yang hilang, Victoria Kamamalu lahir pada tanggal 1 November 1838 sebagai putri Elizabeth Kina’u, Ka’ahumanu II, dan suami ketiganya, Mataio Kekuanao’a.
Ibunya adalah putri Raja Kamehameha I, pendiri Kerajaan Hawaii.
Ibunya menolak untuk menyerah dalam hanaii (suatu bentuk adopsi tradisional) karena dia telah menyerahkan empat putra dan secara pribadi ingin merawat putrinya itu.
Tragisnya, ibunya pun meninggal karena gondong setelah enam bulan kelahiran Victoria.
Victoria melanjutkan untuk dididik di Sekolah Anak Kepala, yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Kerajaan.
Sejak lahir, dia diharapkan pada suatu hari nanti berhasil dalam posisi ibunya di Kuhina Nui, yang setara dengan perdana menteri atau bupati.
Kuhina Nui perempuan mengambil nama Ka’ahumanu untuk menghormati Ratu Ka’ahumanu yang merupakan pemegang pertama jabatan tersebut.
Karena Victoria masih di bawah umur ketika ibunya meninggal, maka bibinya Kekauluohi bertindak menggantikannya, menggunakan nama Ka’ahumanu III.
Sayangnya, bibinya meninggal ketika Victoria berusia tujuh tahun dan pamannya Raja mengangkat John Kalaipaihala Young II, dan pada tahun 1850 Victoria diangkat sebagai pewaris jabatan.
Tetapi, pada tahun 1854, pamannya sang Raja meninggal, dan dia digantikan oleh saudara laki-laki Victoria, yang menjadi Raja Kamehameha IV.
Mungkin karena aksesinya, maka Victoria berhasil menduduki jabatan Kuhina Nui sebelum kematian John Kalaipaihala Young II.