Find Us On Social Media :

Meski Benci Setengah Mati pada Rusia, Jerman Tak Setuju Jika Larangan Ini Dijatuhkan pada Rusia, Ternyata Ini Alasannya

By Tatik Ariyani, Selasa, 16 Agustus 2022 | 08:51 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com - Keputusan Rusia untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, menimbulkan banyak sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat pada Rusia.

Tentu sanksi-sanki tersebut juga sangat merugikan warga Rusia sendiri.

Bahkan, kini muncul wacana pembatasan visa Uni Eropa untuk semua orang Rusia.

Beberapa negara Uni Eropa mendukung dan bahkan telah memberlakukan pembatasan tersebut.

Namun, ada pula negara Uni Eropa yang tidak mendukungnya.

Melansir Russian Today, Senin (15/8/2022), Kanselir Olaf Scholz telah menyatakan bahwa Jerman tidak akan mendukung pembatasan visa Uni Eropa untuk semua orang Rusia.

Alasannya adalah bahwa seluruh penduduk Rusia tidak harus bertanggung jawab atas apa yang disebutnya "perang Putin".

Jerman menyatakan hal ini karena beberapa negara anggota blok (Uni Eropa) lainnya telah melayangkan larangan perjalanan yang efektif bagi semua orang Rusia.

Berbicara setelah pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Nordik di Oslo pada hari Senin, Scholz berpendapat bahwa "ini bukan perang rakyat Rusia".

Kanselir Jerman itu kemudian menggambarkan konflik di Ukraina sebagai "perang Putin" dan meminta rekan-rekannya untuk membedakan antara populasi Rusia secara keseluruhan dan kepemimpinan negara.

Scholz menambahkan bahwa "ada banyak orang yang melarikan diri dari Rusia karena mereka tidak setuju dengan rezim Rusia," menunjukkan bahwa UE (Uni Eropa) seharusnya tidak membuat hidup lebih sulit bagi orang-orang ini dengan menutup perbatasan secara efektif bagi mereka.

Pemimpin Jerman itu sebelumnya juga memperingatkan bahwa larangan itu akan berdampak pada "orang-orang yang tidak bersalah" di Rusia.