Find Us On Social Media :

Setiap Pencinta Buku Harus Mengunjungi Perpustakaan-perpustakaan Tak Lazim di Dunia Ini

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 8 September 2016 | 16:00 WIB

Setiap Pencinta Buku Harus Mengunjungi Perpustakaan-perpustakaan Tak Lazim di Dunia Ini

Intisari-Online.com - Bagi pembaca yang berdedikasi tinggi, perpustakaan adalah tempat yang menyenangkan. Sejauh mata memandang, yang ada hanya buku, buku, dan buku. Di beberapa belahan dunia, ada beberapa perpustakaan-perpustakaan yang tak lazim, tapi sangat layak untuk dikunjungi.

Dari catatan Quartz, setidaknya ada delapan perpustakaan model ini.

1. Perpustakaan kuburan

Di sebuah pemakaman Yahudi di kota Krems an der Donau, Austria, yang pernah dikotori oleh tangan-tangan Nazi, yang di dalamnya tertulis daftar 127 nama warga Yahudi yang dibunuh atau dipaksa mengungsi selama Holocaust, terdapat beberapa rak buku hasil kreasi seniman Michael Clegg dan Martin Guttmann. Perpustakaan terbuka itu terdiri atas tiga rak dalam bentuk dan ukuran batu nisan, dengan pintu kaca sebagai pelindung, dan berisi buku-buku berbahasa Inggris, Jerman, Ibrani, tentang filsafat dan sejarah Yahudi.

 

2. Perpustakaan yang melintasi batas internasional

Haskell Free Library, itulah nama perpustakaan itu. Perpustakaan ini dibuka pada 1905 yang meliputi sebuah gedung opera, terletak di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada. Pintu masuk dari Derby Line, Vermont, berada di Caswell Avenue; sementara pintu masuk dari Stanstead, Quebec, berada di Church Street. Di dalamnya, terdapat sebuah garis hitam tanda batas demarkasi kedua negara. Jika masuk dan keluar dari pintu yang sama, Anda tidak akan dikenai cukai—meski melewati batas hitam—tapi berbeda cerita jika masuk dari pintu Amerika sementara keluar dari pintu Kanada.

3. Perpustakaan bekas Walmart 

Segala sesuatu menjadi sangat besar di Texas, termasuk perpustakaan. McAllen Public Library mengambil-alih sebuah Walmart tua—sementara toko retail itu pindah ke seberangnya. Setelah direnovasi pada 2011 lalu, perpustakaan ini disebut sebagai yang terbesar di Amerika Serikat, dan juga disebut sebagai perpustakaan umum terindah di sana.

4. Perpustakaan tank 

 

Sorang seniman Argentina Raul Lemesoff mengubah Ford Falcon 1979 menjadi sebuah perpustakaan yang menyerupai tank “Weapon of Mass Instruction”. Ia mendorong perpustakaan tank-nya itu ke sekolah-sekolah, ke daerah-daerah kumuh, pedesaan, memberikan buku-buku gratis kepada siapa pun yang menginginkannya. Mobil ini bisa membawa sekitar 2.500 buku. Kenapa Falcon? Selama kediktatoran Argentina pada kurun 1970-1980, pasukan khusus biasa menggunakan mobil ini untuk menculik lawan politik.

5. Perpustakaan penyayang unta 

Penulis Jambyn Dashdondog telah menjalankan Children’s Mobile Library of Mongolia setidaknya 20 tahun. Jika dulu perpustakaan ini biasa digerakkan dengan unta, maka sekarang Jambyn sudah menggunakan kuda atau van. Ia membawa buku-buku dan kemudian membagikannya kepada anak-anak yang tidak punya akses buku. Ada kalanya ia tinggal beberapa hari di lokasi bocah-bocah itu supaya mereka bisa membaca lebih leluasa. Sejak 2011, aksinya mendapat dukungan dari Go Help.

6. Perpustakaan di atas sepeda 

Perpustakaan umum Pima County menggunakan pendekatan jemput bola untuk mencari pembaca. Menggunakan beberapa sepeda-buku, perpustakaan ini biasa datang ke acara-acara komunitas di sekitar Tuscon, Arizona. Mereka mendistribusikan buku secara gratis, juga kartu perpustakaan. Tak hanya Arizona, perpustakaan ini juga sudah beredar di Boston, Buffalo, Cleveland, Los Angeles, dan Sacramento.

7. Perpustakaan Biblioburros 

 

Seorang guru sekolah dasar Luis Soriano sangat terkenal di Kolombia. Biasanya akan akan mengendarai dua keledai, Alfa dan Beto, untuk membagikan buku-buku kepada anak-anak di pedesaan. Tak hanya datang dari satu tempat ke tempat yang lain, Soriano kini juga membangun perpustakaan permanen di kampung halamannya di La Gloria yang berisi sekitar 5.000 buku.

8. Membaca buku dalam kotak 

Sebuah perpustakaan di Nice,Prancis, terletak di sebuah kotak raksasa surealias. Seniman Sacha Sosno, yang bekerja di Nice hingga kematiannya pada 2013 lalu, merancangnya sebagai patung terbesar di dunia yang bisa ditempat. Patung besar dengan tinggi 28 meter ini memiliki tujuh lantai, dan tentu saja ribuan buku.