Penulis
Intisari-Online.com – Sebelum ada ninja seperti yang kita kenal, Sicarii mengintai bayang-bayang kuno, dengan pisau di tangan.
Inilah yang dikisahkan oleh sejarawan Yahudi, Josephus.
Pada akhir abad SM dan abad pertama dan kedua Masehi adalah waktu yang menegangkan di dunia, ketika Roma memerintah ruang lingkup dunia beradab dengan tangan besi.
Pemerintahan Roma meluas ke Timur hingga Israel dan Mesir, dan sejauh Barat hingga Spanyol.
Sepotong kecil yang mengkhawatirkan yang disebut tanah Yudea, sekarang dikenal sebagai Israel.
Di sudut-sudut gelap Yerusalem dan kota-kota sekitarnya, sebuah perkumpulan rahasia bersembunyi di balik jubah misterius dengan tudung menutup wajah mereka.
Mereka mulai sebagai kelompok sempalan dari Zelot Yahudi yang dimulai pada dekade sebelum penghancuran Yerusalem oleh Roma pada tahun 70 M.
Kelompok itu sebagian besar terdiri dari pria muda Yahudi yang marah, yang menetang gagasan bahwa orang Romawi tinggal di kota mereka.
Sementara kelompok Yahudi lainnya mencoba untuk bekerja dengan pendudukan Romawi atau mencoba melawan secara politik, orang-orang Zelot menggunakan cara yang berbeda.
Sering kali mereka membakar gerobak dan melakukan pembunuhan, menimbulkan teror di pasar.
Tapi, di bawah kemarahan Zelot ada sekte yang lebih gelap dan lebih jahat, orang Romawi menyebut mereka dengan Sicarii.
Pada hari-hari awal, Sicaii dikenal karena menyerang target mereka dengan presisi, secepat ular.
Mereka menyerang pejabat Romawi di Yudea dan juga para pendukung Romawi Yahudi.
Ketika pembunuhan dilakukan, mereka melebur kembali di kerumunan, tidak pernah terdengar lagi sampai pembunuhan berikutnya.
Orang-orang Romawi memiliki banyak waktu untuk mencoba menemukan mereka, melansir history things.
Nama mereka berasal dari bahasa Latin sicarius, yang berarti ‘pengguna belati’.
Mereka terkenal karena pilihan senjata mereka, yaitu Sica.
Yaitu pedang pendek atau belati besar yang biasa digunakan oleh orang Illyria, Thracia, dan Dacia.
Dengan bentuk melengkung yang khas dirancang untuk mengitari sisi perisai lawan dan menusuk atau menebas mereka di belakang, yang secara kebetulan persis seperti yang disukai oleh Sicarii.
Pisau itu mudah diselipkan di balik jubah dan disembunyikan, tidak ada yang akan tahu bahwa Anda memilikinya begitu menyembunyikannya.
Yang lebih menyeramkan adalah empat tahun sebelum Penghancuran Yerusalem pada tahun 70M, di masa yang oleh sejarawan disebut ‘Pemberontakan Besar Yahudi’.
Sicarii melompat dari bayang-bayang, masuk ke Yerusalem, dan mulai melancarkan serangkaian kekejaman di kota, untuk menggerakkan warga Yahudi berperang dengan Roma.
Ketika Romawi mengepung kota, banyak yang ingin menyerah, namun tidak dengan Sicarii.
Mereka menghancurkan persediaan makanan kota sehingga orang-orang Yahudi berperang melawan pengepungan Romawi, alih-alih merundingkan perdamaian.
Lalu, selama perang, Sicarii mengembil alih Masada, membantai lebih dari 700 tentara Romawi.
Mereka menguasai Antonia, dan berperang gerilya melawan legiun Romawi di Yudea, menggunakan taktik jubah dan belati yang sama yang mereka gunakan untuk membunuh korban mereka.
Sicarii mulai kehilangan semua akal sehat dalam nafsu mereka akan kebebasan melawan Roma.
Dalam salah satu akun Josephus, dia menulis bahwa mereka menyerbu sebuah desa Yahudi terdekat bernama Ein Gedi, membantai 700 wanit adan anak-anak dari pihak mereka sendiri.
Sicarii dan kelompok Zelot lainnya berhasil membebaskan Yerusalem pada tahun 66 M, ketika mereka menguasai Bait Suci.
Mereka mengeksekusi siapa saja, Yahudi atau Romawi, yang mencoba menghalangi jalan mereka.
Pada saat itu, penduduk Yerusalem sudah merasa cukup, merek amelakukan kudeta terhadap kelompok radikal di kota.
Meskipun Sicarii mampu membungkam pemberontakan itu, tetapi itu tidak banyak membantu mereka.
Orang Romawi muncul pada tahun 70M dan mengepung kota tersebut.
Pada saat itu, Sicarii mulai bertarung di antara mereka sendiri dan mulai berantakan.
Akhirnya, orang-orang Romawi mengambil alih kota dan meratakannya dengan tanah, bata demi bata.
Sicarii melarikan diri ke benteng Yahudi Masada, mereka bertahan sampai 73 M, tetapi perang telah usai.
Namun, tangan besi Roma masih terkatup rapat di leher Yudea.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari