Find Us On Social Media :

Bisa Giring Kasus Polisi Tembak Polisi Jadi Pembunuhan Berencana Jika Tak Terdengar, Hal yang Disinggung oleh Ketua RT Ini Dituntut Wajib Muncul dalam Prarekonsturksi

By May N, Minggu, 24 Juli 2022 | 18:33 WIB

Pengacara keluarga Brigadir Yosua cuma boleh tunggu di luar ketika rumah Ferdy Sambo dipenuhi polisi tanpa seragam.

Intisari - Online.com - Kepolisian didesak oleh Komite Pengacara untuk Hak Asasi Manusia (KPHAM) dan Lembaga Kajian Demokrasi Publik Virtue Research Institute agar menggelar prarekonstruksi suara tembakan dalam kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, atau Brigadir J.

Prarekonstruksi disebut langkah penting guna membuktikan apakah memang benar baku tembak itu terjadi di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Tembakan harus dilakukan dengan senjata dan peluru sama jenisnya. Apa benar ada tembakan di sana dan seberapa jauh tembakan yang katanya berjumlah 12 kali itu terdengar di lingkungan setempat,” kata Abusaid dalam keterangan resmi yang dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/7/2022).

Prarekonstruksi diminta juga ketika sejumlah anggota polisi hadir ke tempat kejadian perkara (TKP) pertama kali, guna mengetahui kebenaran peristiwa dan membuktikan akuntabilitas lembaga kepolisian.

Abusaid menyebut yang perlu diketahui antara lain siapa yang pertama kali menghubungi polisi, dan siapa yang pertama datang ke TKP.

Olah TKP pun perlu digelar prarekonstruksinya.

“Semua polisi yang datang pertama di lokasi kejadian harus diperiksa apakah sesuai Protap di TKP, apakah mendengarkan keterangan saksi saat itu. Harus ada foto-fotonya,” tutur Abusaid.

Ia juga mempertanyakan apakah setelah ditelepon Irjen Ferdy Sambo, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto melapor ke Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

“Jika melaporkan, apa perintahnya? Ada keganjilan. Pertanyaannya, kenapa keganjilan itu terjadi,” ujar Abusaid.

Ketua RT mengaku tidak mendengar suara tembakan

Ketua RT perumahan kediaman Irjen Ferdy Sambo, Seno Sukarto, menyebut tidak mendengar peristiwa baku tembak dalam rumah Ferdy Sambo.

“Saya nggak dengar apa-apa. Saya ingat-ingat, Senin sore baru tau. Makanya terus saya panggil, saya tanyain. Ia juga mengatakan bahwa suara tembakan itu adalah suara petasan, dan lain sebagainya,” kata Seno saat ditanyai wartawan.