Find Us On Social Media :

Bak Tak Bisa Berterima Kasih, Jerman Masih Rewel Perihal Gas Rusia yang Disebutnya 'Tak Akan Dikirim ke Uni Eropa Lagi,' Buat Rusia Kirimkan Gas Sebanyak Ini ke Mereka

By May N, Jumat, 22 Juli 2022 | 07:30 WIB

Fasilitas Nord Stream 2 di Rusia

Intisari - Online.com - Gas dari Rusia mulai mengalir melalui Pipa Nord Stream 1 setelah sebelumnya dihentikan 10 hari untuk pemeliharaan.

Namun, pasokan gas tidak mencapai kapasitas penuh.

Sejak 11 Juli 2022, pipa Nord Stream 1 yang diarahkan ke Jerman ditutup untuk pekerjaan pemeliharaan tahunan.

Pejabat Jerman ketar-ketir jika pipa Nord Stream 1 tidak akan dibuka kembali sama sekali di tengah peningkatan ketegangan atas perang Rusia di Ukraina.

Padahal pipa tersebut menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan gas Jerman.

Operator pipa Nord Stream 1, Nord Stream AG, menyebut gas mulai mengalir lagi pada Kamis (21/7) pagi, tapi diperlukan beberapa saat agar pasokannya meningkat.

Namun, kepala regulator gas Jerman atau Bundesnetzagentur, menyebut perusahaan gas Rusia Gazprom mengatakan jika pengiriman Kamis ini hanya sekitar 30% dari kapasitas pipa Nord Stream 1.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan, aliran gas Rusia ke pelanggan Eropa berkurang karena kesalahan Barat sendiri.

Dia memperingatkan, aliran gas itu bisa terus surut.

Mengutip Al Jazeera, pernyataan Putin pada Selasa (19/7) tersebut semakin meningkatkan tekanan pada Uni Eropa, yang khawatir Rusia bisa memotong gas untuk mendatangkan malapetaka ekonomi dan politik di Eropa pada musim dingin.

Pada Rabu (20/7), Uni Eropa akan menguraikan rencana darurat untuk mengurangi permintaan gas dalam beberapa bulan.

Berbicara kepada wartawan Rusia di Teheran, Iran, saat menghadiri pembicaraan dengan pemimpin Iran dan Turki, Putin menyatakan, jumlah gas yang dipompa melalui pipa Nord Stream ke Jerman akan turun lebih jauh.

Dari 60 juta menjadi sekitar 30 juta meter kubik per hari, atau sekitar seperlima dari kapasitasnya, jika turbin tidak segera diganti.

Menurut Putin, ada lima unit pompa gas, yang dioperasikan oleh Siemens Energy di Nord Stream 1.

Sementara satu unit lagi rusak karena "lapisan dalam runtuh".

Nord Stream 1, yang mengalir di dasar Laut Baltik ke Jerman, telah menjadi fokus sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang Moskow gambarkan sebagai "operasi militer khusus".

Gazprom, raksasa gas Rusia, mengurangi pengiriman gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman sebesar 60% bulan lalu, dengan alasan masalah teknis setelah turbin yang dikirim Siemens ke Kanada untuk perbaikan tidak dapat dikembalikan karena sanksi.

Baca Juga: Terungkap Alasan Rusia Gagal Total Jika Diajak Berunding dengan Ukraina, Permintaan Ngadi-ngadi Ukraina Ini Bikin Rusia Pilih Lanjutkan Perang Ketimbang Penuhi Syarat Damai