Penulis
Intisari-Online.com -Hingga saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih aktif membuat kekacauan hingga ciptakan ancaman bagi warga sipil meski berbagai cara ditempuh untuk memberantas kelompok tersebut.
Bahkan, banyak senjata yang dirampas dari KKB saat dilakukan operasi penumpasan KKB.
Baru-baru ini, KKB Papua tega membantai 10 warga sipil di Kabupaten Nduga.
Tak heran jika KKB Papua masih terus beringas menciptakan kebrutalan di mana-mana.
Pasalnya, kelompok tersebut terus memperoleh pasokan senjata bahkan pasokan tersebut datang dari negara ini.
Beberapa waktu lalu, seorang oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN ditangkap di Distrik Elelim karena membawa 615 butir amunisi pada 29 Juni lalu.
Kemudian, pada 2 Juli 2022, polisi menangkap T di Jayapura yang diduga menjual 160 butir amunisi kepada AN.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan, oknum ASN tersebut kedapatan membawa uang Rp450 juta untuk mencari amunisi yang akan dipasok ke KKB.
Faizal di Jayapura, Rabu (13/7/2022), mengatakan, "AN membawa uang Rp450 juta."
Faizal mengatakan bahwa penyidik masih terus mendalami terkait pihak yang memberi uang kepada AN yang diduga berasal dari oknum pejabat.
Kemudian, Polda Papua mengungkap fakta baru terkait penangkapan AN yang membawa sebuah senjata api dan 615 amunisi tersebut.
Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, AN ternyata tak hanya membeli amunisi di Jayapura.
Setelah diperiksa, AN sempat pergi ke negara tetangga, Papua Nugini (PNG).
Faizal Ramadhani di Jayapura, Rabu (13/7/2022) mengatakan, "Jadi sebelumnya AN pernah pergi Pegunungan Bintang lalu menyeberang ke PNG, di sana dia beli amunisi juga."
Faizal mengatakan, untuk menghindari pemeriksaan di perbatasan, AN kembali ke Papua melalui jalur tradisional di Kabupaten Keerom, Papua.
Kemudian, AN pergi ke Jayapura untuk membeli amunisi yang hendak dibawa ke Nduga.
Faizal menuturkan, "Dia dari Keerom lalu ke Jayapura dan mau Wamena (Kabupaten Jayawijaya) pakai motor," kata .
Namun sebelum sampai ke Wamena, AN tertangkap di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Meski berstatus ASN Pemkab Nduga, Faizal memastikan, AN merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
"Dia kelompoknya Egianus, katanya dia mau berkontribusi (untuk KKB)," cetus Faizal.