Find Us On Social Media :

Perhatian Satu Indonesia Tersedot Kepada Sosok Brigadir Yosua dan Keluarganya, Tidak Ada yang Sadar Mengapa Belum Ada Tersangka dalam Kasus Penembakan Brigadir Yosua

By May N, Senin, 18 Juli 2022 | 11:59 WIB

Rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan diduga menjadi lokasi penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat, Senin (11/7/2022).

Kemudian sejumlah fakta menunjukkan adanya hasil autopsi atas peristiwa penembakan yang menewaskan Yosua.

“Kalau autopsi oleh penembakkan, maka kita jangan bicara dulu itu pelecehan seksual, kita bicara aja penembakkan. Kan, harus konsisten dong,” ucapnya.

“Logika waras publik ini sekarang teracak-acak dengan penyampaian-penyampaian ini. Lalu tiba-tiba Kapolri juga masuk (membentuk tim). Lah sekarang bagaimana mau percaya masyarakat,” sambung dia.

Soleman berharap polisi fokus kepada fakta yang menyebut adanya upaya pembunuhan terhadap Yosua.

“Nah harapan kita tentunya jangan sampai polisi ini, Polri yang kita banggakan ini, melindungi para pembunuh. Kenapa saya bilang pembunuh, ada orang mati,” tuturnya.

Keterangan dari Irjen Pol Ferdy Sambo dan istri

Tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM tengah mengumpulkan fakta dan bukti dari berbagai pihak terkait insiden penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Komisioner Komnas HAM RI, M Choirul Anam, berharap pihaknya mendapatkan keterangan langsung dari Ferdy Sambo dan istrinya terkait insiden ini.

Sebelumnya mereka sudah mengumpulkan keterangan dan melakukan pendalaman dari pihak keluarga Brigadir Yosua yang tewas ditembak dalam insiden tersebut.

"Habis itu ya kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman dokter, cyber dan lain sebagainya termasuk juga pihak dari Pak Sambo, Irjen Pol Sambo," kata Anam dalam keterangan video Humas Komnas HAM RI pada Minggu (17/7/2022).

"Termasuk juga kami berharap bisa bertemu langsung dengan pihak istrinya, khususnya dalam konteks ini apabila memang dibutuhkan ada pendampingan psikologis dan macamg-macam pasti kami akan setuju dan kami hormati itu," lanjut Anam.

Baca Juga: Pantas Saja Sampai Mantan Kabareskrim Susno Duadji Curigai Bharada E Bisa Dibekali Senjata Glock, Ini Aturan Soal Senjata Api yang Khusus untuk Orang Tertentu Itu