Dituding Presiden Kontroversial, Karena Pernah Bikin Negaranya Karut Marut Akibat Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Sesumbar Sebut Bisa Hentikan Perang Rusia-Ukraina dengan Cara Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Kini, lagi-lagi Jair Bolsonaro kembali muncul dengan membuat pernyataan bahwa dirinya bisa menghentikan perang Rusia-Ukraina.

Intisari-online.com - Nama Presiden Jair Bolsonaro sempat jadi perbincangan dunia pada masa Covid-19.

Dirinya dinilai sebagai presiden yang kontreoversial karena tidak percaya dengan Covid-19.

Dia bahkan sempat menyebut, orang-orang diseluruh dunia panik, seolah dunia mau kiamat saja.

Alhasil, ini menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 naik drastis di Brasil membuat Presiden Brasil dikecam oleh pemerintah dan rakyatnya sendiri.

Kini, lagi-lagi Jair Bolsonaro kembali muncul dengan membuat pernyataan bahwa dirinya bisa menghentikan perang Rusia-Ukraina.

Melansir RT, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan dia telah menemukan cara untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.

Tetapi dia tidak akan membagikan rencananya dengan siapa pun sampai dia menyampaikannya kepada pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky minggu depan.

"Saya akan mengatakan kepadanya pendapat saya, apa yang saya pikirkan," katanya kepada wartawan, Kamis (14/7).

Baca Juga: ‘Akan Terus Membela Ukraina Sampai Akhir Hayat’, Sniper Asal Brasil yang Juga Mantan Model ini Tewas di Medan Perang Ukraina-Rusia, Terkenal Karena Dokumentasinya Saat Berperang Lawan ISIS

"Solusi untuk ini, saya tahu bagaimana itu bisa diselesaikan, tetapi saya tidak akan memberi tahu siapa pun," katanya.

Pemimpin Brasil itu dijadwalkan untuk berbicara dengan Zelensky melalui telepon pada hari Senin.

"Perang ini telah menyebabkan gangguan besar, lebih sedikit untuk Brasil, lebih banyak lagi untuk Eropa," kata Bolsonaro.

Dia menolak untuk memberikan rincian rencana perdamaian yang diusulkannya, tetapi mengatakan konflik itu dapat diselesaikan "seperti bagaimana perang Argentina dengan Inggris berakhir pada tahun 1982."

Argentina menginvasi Kepulauan Falkland yang dikuasai Inggris pada April 1982, mendorong Inggris untuk mengirim satuan tugas angkatan laut yang besar.

Pasukan Argentina tak tertandingi, dan Buenos Aires menyerah pada Juni 1982.

Bolsonaro membangkitkan kemarahan Presiden AS Joe Biden dan kritikus lainnya pada bulan Februari.

Ketika ia melakukan perjalanan yang direncanakan ke Moskow hanya beberapa hari sebelum Rusia melancarkan serangannya terhadap Ukraina.

Dia mengambil sikap netral pada konflik dan menolak untuk bergabung dalam upaya pimpinan AS untuk mengisolasi dan melumpuhkan Moskow melalui sanksi internasional.

Baru minggu lalu, Brasil mendapatkan pasokan pupuk dari Rusia. Bolsonaro mengatakan negaranya mungkin juga membeli kargo diesel Rusia berbiaya rendah.

Artikel Terkait