Find Us On Social Media :

Pantas Berani Pasang Badan Sangkal Ada Kejanggalan pada Jasad Brigadir J Hanya Lewat Foto, Ketua Harian Kompolnas Ini Ternyata Sangat Disegani Dalam Dunia Tembak-menembak

By Tatik Ariyani, Rabu, 13 Juli 2022 | 14:56 WIB

Brigpol J dimakamkan di Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi - Benny Mamoto

Intisari-Online.com - Tewasanya Brigadir J dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E, masih menyisakan misteri dan tanda tanya bagai keluarga dan banyak pihak.

Menurut penjelasan polisi, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumaha dinas Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022).

Namun, keluarga hingga pengamat menilai banyak hal janggal dalam penjelasan polisi.

Rekaman CCTV yang harusnya bisa memabuat terang peristiwa ini juga tak berhasil didapatkan karena polisi beralasan kamera pengawas di rumah Kadiv Propam dalam keadaan rusak.

Meski demikian, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional Inspektur Jenderal Benny Mamoto menepis anggapan adanya kejanggalan dalam penembakan ajudan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022 tersebut.

Benny menyebut dirinya sudah turun ke lapangan meninjau tempat kejadian perkara (TKP) dan tidak melihat adanya kejanggalan.

Polemik muncul karena dalam penembakan itu, Brigadir J mendapatkan lima tembakan yang dilepaskan Bharada E, satu tembakan di antaranya bersarang di dada Brigadir J. Sedangkan, Bharada E tidak mendapat satu tembakan pun.

Dikutip dari Kompas TV, Rabu (13/7/2022), Benny mengatakan, "Kondisi Brigadir J dalam keadaan panik dan tidak fokus dalam membidikkan senjatanya karena kaget sehingga arah tembakannya tidak menentu. Di samping itu, ia juga terhalang tangga."

Sementara Bharada E dapat fokus menembak karena posisinya di atas sehingga bisa mengarahkan senjatanya ke arah Brigadir J, sehingga posisi tersebut dinilai memudahkan Bharada E untuk membidik Brigadir J.

Benny pun tak heran bidikan Bharada E tepat sasaran mengingat Bharada E merupakan pelatih vertical rescue dan penembak nomor satu dalam kesatuannya.

Polemik lainnya muncul soal kejanggalan luka lebam dan sayatan yang kemudian kejanggalan tersebut ditepis Benny usai melihat foto-foto setelah kejadian.

"Tidak ada luka sayatan, yang ada luka bekas serempetan bekas peluru atau pecahan peluru. Kalau sayatan itu tipis seperti kena pisau, tetapi ini tidak," ujar Benny.