Penulis
Intisari-online.com - Mendadak Finlandia menjadi negara yang menerima ancaman oleh Rusia.
Tak main-main Rusia bahkan sampai mengancam akan melakukan operasi militer ke negara tersebut.
Namun, apa penyebabnya mengapa Rusia sampai ancam akan menjadikan Finlandia target militernya ?
Pembicara Duma (majelis rendah Rusia) memperingatkan bahwa jika Lappeenranta (kota Finlandia) menjadi tuan rumah pangkalan militer NATO, itu bisa menjadi target militer Rusia.
RT pada (4/7) mengutip Vyacheslav Volodin, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Rusia.
Mengatakan bahwa kota kecil Lappeenranta di Finlandia dapat "menempatkan dirinya dalam pemandangan" Rusia jika ada pangkalan NATO yang berlokasi di sana.
Peringatan itu dikeluarkan setelah Kimmo Jarva, Walikota Lappeenranta, menyatakan keinginannya untuk menarik lebih banyak modal investasi setelah Finlandia bergabung dengan NATO.
Kimmo Jarva mengatakan bahwa bergabung dengan NATO membuat Finlandia "merasa lebih aman" dan mengisyaratkan bahwa kota Lappeenranta ingin memiliki pangkalan militer.
"Ada saran untuk menggunakan bandara lokal untuk mendirikan pangkalan. Itu bisa digunakan jika militer kita membutuhkannya," katanya.
"Saya tidak mengomentari pengerahan pasukan NATO di sini. Saya bukan ahlinya," Kimmo Jarva "menyindir".
Lappeenranta, dengan populasi lebih dari 70.000, hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari perbatasan Rusia.
Presiden Negara Rusia Duma Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa walikota Lappeenranta bingung bagaimana memastikan keamanan.
Faktanya, infrastruktur militer akan menjadi "target pertama" jika konflik pecah, tegas Vyacheslav Volodin.
"Memiliki pangkalan NATO tidak akan melindungi Finlandia atau Swedia," katanya.
"Sebaliknya, itu hanya membuat penduduk kota dengan pangkalan militer rentan terhadap serangan," Volodin memperingatkan.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko juga memperingatkan bahwa masuknya Finlandia dan Swedia ke NATO dapat mengubah Baltik dari wilayah paling tenang menjadi tempat konfrontasi sengit.
"Moskow akan mengawasi dengan cermat apa yang terjadi di wilayah Finlandia dan Swedia ketika mereka memutuskan untuk bergabung dengan NATO," kata Alexander Grushko, seraya menambahkan bahwa ekspansi NATO adalah "tahap paling menyedihkan" dalam sejarah Eropa.
Setelah KTT NATO pada akhir Juni, Finlandia hampir pasti akan menjadi anggota blok tersebut.
Namun, Finlandia yang selama beberapa dekade mengejar model netralitas kebijakan luar negeri, menekankan bahwa mereka tidak berniat membiarkan pangkalan militer NATO di wilayahnya.