Find Us On Social Media :

Kisah Pedagang yang Tidak Pernah Menemukan Tuhan

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 20 Juni 2017 | 21:30 WIB

Kisah Pedagang yang Tidak Pernah Menemukan Tuhan

Intisari-Online.com – Seorang suci mengundang pemilik toko, yang baru-baru ini bertemu, untuk datang dan bergabung dengannya di pertemuan spiritualnya.

“Wahai, Guru! Kalau saja saya bisa mendapatkan waktu untuk bergabung dengan kelas spiritual Anda setiap malam, saya akan dengan senang hati bergabung,” jawab pria itu. “Tapi saya adalah pemilik toko yang rendah hati dan tidak memiliki seorang pun untuk menjaga toko saat saya pergi.” Orang suci yang mendengarkan itu diam-diam mengangguk.

Seiring waktu berlalu, bisnis pemilik toko itu tumbuh dan  berkembang. Segera saja, ia memiliki sebuah toko besar dengan banyak orang yang bekerja dengannya.

Suatu hari, orang suci itu kembali datang ke pemilik toko ini. Ia kembali mengundangnya, “Sekarang Anda memiliki begitu banyak asisten untuk menjaga toko Anda, mengapa Anda tidak datang ke tempat pertemuan spiritual itu?”

Pemilik toko itu menjawab, “Guru, Anda tahu bagaimana dunia ini. Bagaimana saya bisa mempercayakan tanggung jawab toko sebesar ini kepada asisten saya?” Merasa agak bersalah, ia buru-buru menambahkan, “Dalam waktu beberapa tahun, anak sulung saya akan cukup umur untuk mengambil alih bisnis saya dan kemudian saya akan bebas untuk mencurahkan semua malam saya untuk mengucapkan nama Tuhan di sebuah pertemuan suci.”

“Baiklah bila demikian,” jawab orang suci itu.

Tahun berganti. Putra sulung pria pemilik toko itu mulai menjalankan bisnis ayahnya yang berhasil. Sekali lagi, orang suci mengundang pria itu untuk mengikuti pertemuan spiritual.

“Oh, Guru, saya berharap saya bisa datang dan bergabung dengan Anda,” jawab pria itu. “Tapi bisnis ini semakin luas sehingga memakan waktu dan usaha saya. Anak bungsu saya telah bergabung dengan kami dalam menjalankan bisnis dan saya sekarang sedang melatihnya untuk mengambil tanggung jawab baru. Dalam waktu beberapa tahun, saya akan melepasnya, dan bebas memiliki waktu untuk mengikuti pertemuan spiritual Anda. Bagaimana saya berharap untuk diberkati, ketika saya meninggalkan kekhawatiran dunia saya, dan duduk di samping kakimu yang kudus, untuk menyebut Nama Tuhan.”

Hari yang diberkati itu tidak pernah datang, karena pria itu semakin tua tetapi hanya berkutat dalam kegiatan duniawi atau yang lain dan akhirnya, mati. Sepanjang hidupnya, ia tidak berhasil menemukan waktu untuk menghadiri pertemuan spiritual, meski hanya sekali!

Jangan sampai kita seperti pemilik toko malang yang tidak pernah menemukan Tuhan. Ketika kita mendekatkan diri pada Tuhan, maka semua kebutuhan duniawi pun akan diurus oleh-Nya.