Find Us On Social Media :

Kisah Marie Antoinette, Dibenci Seluruh Rakyatnya Karena Jadi Ratu Seks dan Gila Harta, Ada Sifat Terpuji yang Dilupakan Warga Perancis untuk Ratunya Itu

By May N, Kamis, 16 Juni 2022 | 17:53 WIB

Ratu terakhir Perancis, Marie Antoinette, digambarkan keji dan senang melihat warganya kelaparan, cerita tentangnya sebenarnya tidak demikian

Intisari-online.com - Revolusi menjadi titik balik suatu negara, dari pemerintahan kerajaan atau monarki berubah menjadi pemerintahan republik.

Revolusi biasanya digerakkan oleh pergerakan rakyat yang muak dengan kerajaan.

Salah satu revolusi paling diingat sepanjang masa adalah Revolusi Perancis, kala rakyat Perancis menuntut raja mereka, Louis XVI, dan ratunya, Marie Antoinette, untuk digulingkan.

Antara tahun 1700 dan 1789, populasi Perancis meningkat dari 18 juta menjadi 26 juta, pengangguran di mana-mana, dan harga pangan meroket disebabkan bertahun-tahun gagal panen.

Stress sosial menyebar menyebabkan terjadinya Revolusi Perancis, kemudian Raja Louis XVI dipenggal, menyebabkan Marie Antoinette menjadi janda.

Mengutip pbs.org, rakyat Perancis berang dengan raja dan ratu mereka karena Raja Louis XVI gagal membangun ekonomi yang makmur dan Ratunya gagal menghasilkan keturunan.

Raja Louis XVI digambarkan tidak tertarik dalam pemerintahan, dan Marie Antoinette digambarkan menjadi ratu yang gila pesta.

Rakyat merasa tidak disejahterakan oleh pemimpin mereka dan raja dan ratu mereka sibuk bersenang-senang.

Bahkan oleh tokoh-tokoh Revolusi Perancis, Marie Antoinette digambarkan sebagai monster yang memiliki hubungan senggama yang liar, tidur di tumpukan uang dan mandi dengan tangisan warga miskin.

Ia menjadi musuh publik karena digambarkan boros, menyukai kehidupan yang glamor.

Namun penggambaran media dan tokoh Revolusi Perancis saat itu tidaklah sepenuhnya tepat.

Menurut ranker.com, Marie Antoinette sesungguhnya ratu yang merakyat, jauh dari kata-kata keji, tidak memedulikan rakyat.