Viral Terungkapnya Dunia Tersembunyi di Benua Paling Misterius di Dunia 'Antartika', Siapa Sangka Wilayah Ini Pernah Disambangi Nazi untuk Mendapatkan Hal Ini

Tatik Ariyani

Penulis

Adolf Hitler

Intisari-Online.com -Sebuah tim ilmuwan dari Selandia Baru menemukan ekosistem 500 meter di bawah es yang diduga muara sungai, ratusan kilometer dari tepi Lapisan Es Ross.

Antartika Selandia Baru mendukung para peneliti dari universitas di Wellington, Auckland dan Otago, Institut Nasional Air dan Atmosfer (Niwa) dan Ilmu Geologi dan Nuklir, untuk menyelidiki dampak pencairan lapisan es yang disebabkan oleh iklim di muara sungai itu.

Tetapi ketika mereka menelusuri es dan masuk ke sungai, kamera mereka dipenuhi oleh amphipoda, makhluk kecil dari garis keturunan yang sama seperti lobster, kepiting, dan tungau.

“Untuk sementara, kami mengira ada yang salah dengan kamera, tetapi ketika fokus ditingkatkan, kami melihat gerombolan artropoda berukuran sekitar 5 mm,” kata Craig Stevens dari Niwa sebagaimana dilansir Guardian pada Senin (6/6/2022).

Pemimpin proyek, Huw Horgan dari Te Herenga Waka Victoria University of Wellington, adalah orang pertama yang menemukan muara, setelah memata-matai alur di es sambil mempelajari citra satelit dari Lapisan Es Ross.

Para peneliti telah mengetahui jaringan danau air tawar dan sungai tersembunyi di bawah lapisan es Antartika untuk beberapa waktu. Tetapi mereka belum disurvei secara langsung, kata Horgan.

“Mengamati dan menelaah sungai ini seperti menjadi orang pertama yang memasuki dunia tersembunyi.”

Berbicara mengenai Antartika, benua paling misterius di dunia itu juga pernah disambangi Nazi dalam suatu ekspedisi rahasia.

Kelaparan dan kelangkan margarin sempat melanda Jerman saat Adolf Hitler berkuasa.

Inilah yang menyebabkan Nazi sempat melakukan ekspedisi rahasia ke Antartika.

Dilansir History, kisah dimulai pada musim panas 1936. Hitler telah menyelesaikan rencana empat tahun untuk meningkatkan militer Jerman dan ekonomi domestik agar siap berperang pada tahun 1940.

Hitler menempatkan Hermann Goring sebagai penanggung jawab. Hitler lantas mengembangkan “German Fat Plan” yang memungkinkan Jerman meningkatkan efisiensi konsumsi domestiknya.

Ini mencakup mentega, susu, krim, lemak babi, keju, bacon, margarin, minyak salad, deterjen, lilin, linoleum, dan cat.

Idenya adalah untuk menemukan pengganti produk berbasis minyak dan lemak jika sumber impor terputus.

Saat itu, minyak ikan paus adalah salah satu bahan utama untuk margarin, dan orang Jerman memang makan banyak margarin.

“Untuk mempersiapkan perang, mereka membutuhkan minyak ikan paus,” kata Cornelia Lüdecke, profesor sejarah sains di Universitas Hamburg.

“Mereka harus membeli minyak ikan paus dari Norwegia sebelumnya dan mereka tidak ingin menghabiskan mata uang di Norwegia. Mereka ingin memproduksi minyak ikan paus sendiri,” ujarnya.

Jerman lantas mulai membangun pabrik kapal penangkap ikan paus untuk mengarungi Samudra Selatan.

Pada saat itu, perburuan paus komersial tak diperbolehkan di Atlantik Utara dan Pasifik Utara.

Kapal penangkap ikan paus Jerman beroperasi jauh dari rumah, dan mereka berencana mendirikan pangkalan Antartika.

Pada bulan Agustus 1936, Kantor Luar Negeri Jerman menemukan beberapa wilayah yang tidak diklaim di Antartika antara zona Norwegia dan Inggris.

Sebuah ekspedisi untuk menjelajahi dan mengklaim wilayah Antartika pun mulai terbentuk.

Ekspedisi ini diselenggarakan pada musim panas 1938, dipimpin oleh Kapten Alfred Ritscher, seorang komandan angkatan laut Perang Dunia I.

Dia memilih krunya untuk misi rahasia berdasarkan pengalaman kutub daripada keanggotaan dalam partai Nazi.

Kapal mencapai garis pantai Antartika sebulan kemudian, dan memulai pengintaian udara menggunakan kapal terbang.

Wilayah pegunungan yang belum pernah dijelajahi para ilmuwan dinamakan "Neu-Schwabenland".

Penerbangan memiliki dua tujuan, untuk memotret area, penelitian ilmiah dan kartografi, juga untuk mengklaimnya sebagai milik Nazi Jerman.

Ekspedisi Schwabenland ini tidak berlangsung lama. Mereka menyelesaikan pekerjaannya dan memulai perjalanan pulang yang panjang pada tanggal 5 Februari 1939.

Sebagian besar ilmu ekspedisi hilang selama perang, atau dirahasiakan sampai akhirnya diterbitkan pada tahun 1958.

Baca Juga: NamanyaTersohor di Seluruh Dunia Sebagai Diktator yang Kejamnya Bukan Main, Siapa Sangka Adolf Hitler Ternyata Sangat Ketakutan Pada Hal Ini

Baca Juga: Bak Berikan Mimpi Buruk yang Paling Buruk, Lima Wanita Nazi Ini Lakukan Tindakan Jahat Sangat Brutal dan Sadis yang Tak Pernah Terpikirkan, Ini Akhir Hidup Mereka Setelah Tertangkap!

Artikel Terkait