Find Us On Social Media :

Bukti Kepedulian L'Oreal Indonesia pada Lingkungan

By Esra Dopita M Sidauruk, Kamis, 1 Oktober 2015 | 15:00 WIB

Bukti Kepedulian L'Oreal Indonesia pada Lingkungan

Intisari-Online.com - Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, L’Oreal Indonesia terus menunjukkan konsistensinya tidak hanya pada dunia kecantikan, melainkan  juga kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup dan masyarakat. Salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah berkomitmen mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan produksi dan distribusinya melalui program reduksi konsumsi air, sampah, dan emisi CO2. 

“Komitmen kepedulian terhadap pelestarian lingkungan dan masyarakat harus ditanamkan sejak dini melalui cara-cara positif,” ucap Vismay Sharma, Presiden Direktur L’Oreal Indonesia dalam pelucuran buku “Berbagi Keindahan dengan Sesama” di L’Oreal Manufacturing Indonesia (LMI), Cikarang, Rabu (30/9).

Komitmen itu juga terlihat pada pabrik LMI yang berlokasi di kawasan industri Jababeka Cikarang. Desain pabrik kosmetik terkemuka di dunia itu dibangun menggunakan konsep ramah lingkungan, yaitu menerapkan energi listrik bersumber daya terbarukan. LMI memasang jendela-jendela besar yang ditempatkan pada ruangan yang membutuhkan banyak pencahayaan, seperti ruang produksi. Hal ini dilakukan demi mengurangi penggunaan listrik.

Selain itu, LMI juga menerapakan sistem sensor cahaya dan gerak pada ruang-ruang kantor dan toilet. Sistem ini berguna menghemat penggunaan listrik. Misalnya, ketika ada gerakan orang yang masuk ke dalam ruangan, maka otomatis lampu akan menyala, namun ketika orang bergerak keluar lampu akan mati dengan sendiri.

Tak hanya itu, LMI juga menerapkan pada produksinya seperti memanfaatkan kembali penggunaan kardus dengan menggunakan kardus returnable packaging yang dapat digunakan berkali-kali, sehingga mengurangi limbah kardus menjadi 10-20 ton sebulan, yang sebelumnya mencapai 30-50 ton per bulan, mengurangi penggunaan air pada proses pencucian, dan mengurangi sampah serta limbah melalui program sludge drying atau pengeringan limbah cair.

“Melalui cara ini, pabrik telah mengurangi limbah waste water treatment plant dari 600 ton per tahun menjadi 100 ton pada 2015,” ujar Adrianne Chinetti, Plant Director, LMI yang juga hadir dalam acara tersebut.