Penulis
Intisari-Online.com - Dalam Kekaisaran China Kuno,Gao Chang Gong adalahseorang jenderal berpangkat tinggi dari dinasti Qi Utara.
Di mana Gao Chang Gong diberi kekuasaan di Kabupaten Lanling, Shandong selatan.
Pada eraKekaisaran China Kuno,Gao Chang Gongjuga dikenal sebagai Pangeran Lan Ling.
Gao Chang Gong adalah cucu dari Gao Huan dan putra keempat dari Gao Cheng. Kakak tertuanya adalah Kaisar Pertama Qi Utara.
Menurut Kitab Qi Utara dan Catatan Biro Hiburan Pengadilan, Gao Chang Gong memiliki wajah yang cantik dan penampilan fisik yang feminin.
Ya, legendamengatakan dia secantik seorang wanita.
Oleh karenanya, demi menakuti musuh-musuhnya,dia selalu mengenakan topeng yang mengerikan saat bertarung dalam pertempuran.
Prestasinya yang paling terkenal adalah selama pengepungan Jinyong di mana ia memimpin 500 pasukan kavaleri dan mengalahkan 100.000 tentara tentara Zhou Utara yang menyerang kota.
Meskipunterkenal sangat kejam,diyakini bahwa dia mencintai istrinya Lady Zheng.
Kisah cintaGao Chang Gong danLady Zheng sungguh indah walau berakhir tragis.
Dilansir dari China Daily pada Sabtu (4/6/2022), diketahui bahwa untuk menghargai prestasi militernya, saudaranya Kaisar Wu Cheng dari Qi, memberikannya 20 wanita sebagai selirnya.
Akan tetapi dia hanya menerima satu dari mereka.
Pada masa itu, sangat jarang laki-laki dengan kedudukan dan kekuasaan tinggi hanya memiliki 1 wanita.
Sebenarnya, dia memiliki 2 wanita, tapi salah satunya ia terpaksa menerima.
Oleh karena itu secara umum disepakati bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan istrinya.
Perjalanan cintaGao Chang Gong danLady Zheng sebenarnya sangat baik.
Namun karena mereka bertemu dan menikah di era pertempuran yang mengerikan, keduanya menghadapiakhir yang tragis.
Setelah kematian Gao Zhan, sepupu Gao Chang Gong, Gao Wei, naik takhta.
Masalahnya reputasi, kompetensi, dan pengaruh Gao Chang Gong yang besar membuat kaisar muda itu takut.
Ya,Gao Wei takut dengan kekuatan dan kedudukanGao Chang Gong, dia akan digulingkan.
Apalagi banyakanggota keluarga Gao yang telah menemui ajalnya di tangan saudara dan sepupu mereka sendiri.
Sehingga dia menjadi paranoid bahwa dia akan mengalami nasib yang sama.
Untuk menghindari kecurigaan dan kecemburuan kaisar, Gao Chang Gong sering berpura-pura sakit, menjauhi perang dan politik.
Meski begitu,Gao Wei tetapmengiriminya secangkir anggur beracun suatu hari di tahun 573 M.
Gao Changgong meminum anggur itu dan meninggal dunia padaawal usia 30-an.
Empat tahun setelah kematian Gao Chang Gong, setelah kehilangan salah satu jenderal terbesarnya, Qi Utara dihancurkan oleh Zhou Utara.
Semua anggota keluarga kerajaan Gao dibantai.
Pada tahun 1999, di dalam gua Longmen, sebuah pesan ditemukan diukir di sebuah patung, menunjukkan bahwa Pangeran Lan Ling memiliki keturunan yang masih hidup.
Sementarasetelah kematian Gao Chang Gong, istrinya tidakmenikah lagi. Dia memilih pergi untuk menghabiskan sisa hidupnya di kuil Buddha.