Penulis
Intisari-Online.com - Setelah satu minggu upaya pencarian dilakukan, kini keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menyatakan bahwa Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), anak Ridwan Kamil, meninggal dunia karena tenggelam.
Seperti diketahui, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut dinyatakan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis (26/5/2022).
Keluarga Ridwal Kamil menyampaikan keiklhasan bahwa putra tercinta mereka, Eril, telah wafat.
Hal itu disampaikan oleh kakak Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (3/6/2022).
"Oleh karena itu, Kang Emil dan Teh Lia sudah menyampaikan, mereka ikhlas dan meyakini bahwa Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) sudah wafat, berpulang ke rahmatullah karena tenggelam," ujar Erwin saat konferensi pers.
Namun, hal itu tidak akan menghentikan niat keluarga untuk bisa menemukan Eril, seperti diungkapkan adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman.
Upaya pencarian tetap akan terus dilakukan, oleh otoritas Kota Bern, salah satunya dengan menerjunkan anjing pelacak.
"Polisi saat ini sudah bersiap untuk menerjunkan anjing pelacak yang punya kemampuan khusus untuk mengecap aroma di permukaan di mana ini hanya ada keahlian khusus," kata Elpi dalam keterangan pers secara virtual, Jumat (3/6/2022).
Dari laman KBRI Bern, pencarian Eril pada Kamis (2/6/2022), dilanjutkan dengan mengerahkan patroli darat, perahu, dan penerbangan drone.
Dalam pencarian itu, penyelam tidak dapat dikerahkan karena pertimbangan derasnya arus Sungai Aare.
Fokus pencarian berada di area Marzili hingga pintu air Engehalde, serta patroli di area antara Schwellenmaetelli hingga Wohlensee.
Selain itu, KBRI Bern juga telah menyampaikan perubahan status pencarian Eril dari yang sebelumnya berstatus mencari orang yang hilang (missing person) menjadi mencari orang yang tenggelam (drowned person).
“Hal ini yang mengisyaratkan bahwa orang yang dicari dimungkinkan sudah meninggal dunia,” tulis surat edaran tersebut.
Sungai Aare sendiri, tempat putra Ridwan Kamil dinyatakan hilang dan kini menjadi lokasi pencariannya, merupakan anak sungai Rhine dan sungai terpanjang (295 km) seluruhnya di Swiss, dilansir dari studiodessuantbone.com.
Sungai itu mengaliri area seluas 6.865 mil persegi (17.779 km persegi), kemudian aliran ke timur laut, di mana sungai sejajar dengan kaki Pegunungan Jura. Sementara itu, kedalaman sungai ini adalah 200 meter.
Hulu sungai Aare berada di Pegunungan Alpen Bernese, di Gletser Aare. Kemudian mengalir di Swiss melewati kota Bern, di mana ia berkelok-kelok di sekitar Kota Tua.
Baca Juga: Para Konglomerat Indonesia Banyak yang Mendirikan Kantor Induk Perusahaan Sawit di Luar Negeri
Sungai ini akan tampak sangat indah bagi orang-orang yang melihatnya, dengan warnanya yang sangat biru. Warna tersebut terjadi karena partikel gletser kecil, yang tenggelam hanya perlahan ke dasar.
Kemurnian air danau Aare memungkinkan partikel-partikel itu masuk ke dalam. Warnanya semakin menarik di musim semi, ketika gletser mulai mencair.
Penampakan sungai ini akan menarik pandangan orang-orang untuk menikmatinya, terlebih bagi pecinta air. Lalu, apakah seseorang boleh berenang di sungai tersebut?
Ternyata, berenang di Aare sendiri merupakan kegiatan resmi dalam daftar tradisi Swiss UNESCO.
Kegiatan tersebut adalah bagian dari pengalaman yang ditawarkan Bern yang otentik, bahkan bagi pengunjung kota.
Selama musim panas, Bern adalah surga bagi siapa saja yang menyukai air.
Namun, digambarkan bahwa apa yang terlihat sederhana di permukaan juga bisa sangat berbahaya.
Oleh karena itu, disebut bahwa berenang di sungai ini hanya disarankan untuk perenang yang sangat baik.
(*)