Find Us On Social Media :

Pasrah Keluarga Ridwan Kamis Ikhlaskan Eril, Terungkap Sungai Aare Ternyata Pernah Memakan Korban Lain, Bahkan Disebut-Sebuat Sebagai Sungai Berbahaya Meski Sungainya Indah

By Afif Khoirul M, Jumat, 3 Juni 2022 | 15:24 WIB

Kolase foto Emmeril Kahn dan keluarga Ridwan kamil dipinggir Sungai Aare

Intisari-online.com - Keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), anak Ridwan Kamil, yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, meninggal dunia karena tenggelam.

Hal ini disampaikan oleh kakak Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman, dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (3/6/2022).

"Oleh karena itu, Kang Emil dan Teh Lia sudah menyampaikan, mereka ikhlas dan meyakini bahwa Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) sudah wafat, berpulang ke rahmatullah karena tenggelam," ujar Erwin saat konferensi pers.

Emmeril atau yang akrab disapa Eril terseret arus saat hendak naik ke tepi sungai.

Diketahui, Eril berenang di Sungai Aare bersama adiknya, Camillia Laetitia Azzahra, dan seorang temannya.

"Saat mau naik ada kesulitan yang kami juga tidak mengerti. Itu informasi yang kami terima, mungkin ada aliran seperti itu."

"Singkatnya, yang lain sudah bisa ke darat, Eril terbawa arus, begitulah informasi yang kami terima pukul sebelas malam tadi," jelas adik Ridwan Kamil dan juru bicara keluarga, Elpi Nazmuzaman, saat ditemui konferensi pers di Gedung Sate, Jumat (27/5/ 2022), dikutip dari TribunJabar.id.

Menurut data Kantor Polisi Bern, banyak warga asing yang tenggelam di Sungai Aare karena tidak mengetahui bahaya berenang di sungai tersebut.

Baca Juga: Sudah Dua Kali Mendapat Suntikan Vaksin Sinovac Sebelum Jokowi, Ridwan Kamil Justru Sudah Merasakan Efek Sampingnya, Apa yang Dirasakan?

Di Swiss saja, menurut Biro Statistik Komunitas Penyelamat Swiss (SLRG), rata-rata 40 orang tenggelam dalam setahun.

Dari jumlah tersebut, 90 persen insiden terjadi di danau atau sungai, dan korbannya didominasi laki-laki.

Dari Sungai Aare yang membelah kota Bern, meski tidak banyak yang tenggelam, namun sebagian besar korbannya adalah para pengungsi atau turis asing.