Find Us On Social Media :

Insiden Ini yang Jadi Latar Belakang Terjadinya Perang 10 November 1945 di Surabaya

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 31 Mei 2022 | 18:30 WIB

Latar Belakang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Sedangkan pihak Inggris yang diboncengi Belanda ingin mengembalikan Indonesia ke administrasi Pemerintahan Belanda.

Sekelompok orang Belanda mengibarkan bendera mereka di tiang paling atas Hotel Yamato pada malam hari.

Keesokan paginya, masyarakat Surabaya yang melihat bendera Belanda berkibar, tentu saja, marah dan murka.

 Mereka menganggap Belanda tidak mengakui kedaulatan rakyat Indonesia, yang membuat pemuda Surabaya bersitegang dengan orang Belanda.

Rombongan pemuda Indonesia yang diwakili oleh Reiden Soedirman didampingi Sidik dan Hariyono, menemui perwakilan Inggris, WVch Ploegman, serta orang-orang Belanda, dengan maksud untuk berunding agar orang Belanda menurunkan bendera mereka.

Sayangnya, Ploegman menolak usulan tersebut, bahkan dia juga menolak mengakui kedaulatan Indonesia.

Setelah pertemuan tersebut, Ploegman mengeluarkan pistol yang memicu perkelahian di lobi Hotel Yamato, yang akhirnya membuat Ploegman tewas dicekik Sidik, dan Sidik pun akhirnya tewas ditembak tentara Belanda yang berjaga-jaga.

Sementara di luar gedung Hotel Yamato, massa yang datang semakin banyak, untuk mendukung Residen Soedirman berinisiatif agar bendera diturunkan.

Namun, Residen Soedirman keluar dan mengatakan jika perundingan tidak menemui titik temu.

Para pemuda yang masih berada di luar gedung akhirnya memanjat ke atas hotel dan menurunkan bendera Belanda tersebut.

Mereka lalu merobek bagian biru dari bendera tersebut  dan menyisakan dua warna, yaitu  merah dan putih.

Bendera dengan dua warna Merah dan Putih itu kemudian dipasang kembali ke puncak tiang, segera masyarakat memekikkan seruan Merdeka!