Find Us On Social Media :

Cari Untung dari Hancurnya Uni Soviet, Ternyata Begini Cara Amerika Cari Untung Dekati Negara Bekas Uni Soviet Sampai Lakukan Penelitian

By Tatik Ariyani, Jumat, 27 Mei 2022 | 15:05 WIB

ilustrasi Uni Soviet. Inilah 15 negara pecahan Uni Soviet

Intisari-Online.comUni Soviet merupakan salah satu negara adikuasa pemenang Perang Dunia II.

Pada 1947-1991, Uni Soviet menjadi pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur selama Perang Dingin.

Hingga awal tahun 1991, Uni Soviet adalah negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia. Namun, masa kejayaan Uni Soviet tidak mampu bertahan lama.

Seletelah 69 tahun berdiri, Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991.

Keruntuhan Uni Soviet bermula dari kemerosotan ekonomi pada sekitar tahun 1980.

Kemerosotan ekonomi tersebut berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan Uni Soviet.

Runtuhnya Uni Soviet ini rupanya dimanfaatkan oleh Amerika Serikat (AS) untuk mendekati negara bekas Uni Soviet hingga melakukan penelitian.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah mengklaim bahwa AS menyalahgunakan posisi kekuasaannya untuk melakukan penelitian senjata.

Pada 1990-an, sementara negara-negara pasca-Soviet lemah dan tidak berpengalaman dalam pemerintahan sendiri, AS memiliki tipu muslihat dan sumber daya untuk mengeksploitasi mereka, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada RT Arabic.

Melansir RT, Kamis (26/5/2022), Washington memanfaatkan kekuatannya, dengan membangun jaringan biolab yang diyakini Rusia sedang melakukan penelitian militer, jelasnya dalam sebuah wawancara.

Runtuhnya Uni Soviet meninggalkan negara-negara yang miskin dan sangat membutuhkan bahkan kebutuhan paling dasar, yang membuat mereka terbuka bagi AS untuk mengambil keuntungan, kata Lavrov.

“Mitra Barat kami saat itu, bisa dikatakan, sangat bersemangat. Mereka menawarkan jasa mereka dalam setiap aspek dan menyusup ke setiap wilayah negara bagian yang baru merdeka. Mereka mengirim penasihat. Dan sekarang kita mengalami apa yang terjadi sebagai akibat dari masa-masa itu,” kata menteri.