Dibanggakan Setinggi Langit oleh Vladimir Putin Sebagai Senjata Pemusnah Massal, Siapa Sangka Lebih dari 60% Hulu Ledak Nuklir Rusia Malah 'Tidak Berfungsi'

Mentari DP

Penulis

Rusia sebagai negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia.

Intisari-Online.com - Ketika perang Rusia dan Ukraina, status Rusia sebagai negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia langsung menjadi sorotan.

Ini karena mereka takut perangRusia dan Ukraina akan berubah menjadi perang nuklir.

Rusia adalah satu dari sembilan negara yang memiliki hulu ledak nuklir.

Todal ada 4.477 sejata nuklir Rusia. Sementara sekitar 1.500 hulu ledak lainnya sudah "pensiun".

Sementara delapan negara lain yang memiliki senjata nuklir adalah Amerika Serikat (AS) (5.428 senjata nuklir), China (350), Prancis (290), Inggris (225), Pakistan (165), India (160), Israel (90), dan Korea Utara (20).

Meski begitu, baru-baru ini, Kepala badan antariksa Rusia telah mengeluarkan ancaman baru ke Barat.

Di mana dia mengklaim negaranya memiliki 50 rudal nuklir baru yang mampu.

Dmitry Rogozin, kepala Roscosmos dan sekutu setia Vladimir Putin, mengatakan lusinan rudal Sarmat-2 baru, berukuran 14 lantai dan berat 208 ton, akan dikerahkan pada musim gugur untuk mengingatkan musuh Rusia akan kemampuannya.

Dilansir dariexpress.co.uk pada Kamis (26/5/2022), ketakutan akan konflik bersenjata nuklir telah menjadi salah satu tema utama perdebatan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 kemarin.

Tidak heranperingatan perang nuklir besar-besaran selama perang di Ukraina telah tersebar luas.

Oleh karenanya, beberapa pejabat AS sekarang menyarankan agar NATO tidak takut dengan skenario seperti itu.

Tapi ada beberapa informasi mengenai senjata nuklir Rusia yang didapat olehintelijen AS.

Misalnyapada bulan Maret, tiga pejabat AS mengatakan sekitar 60 persen hulu ledak Rusia tidak berfungsi.

Penyebabnya, menurut Reuters, Rusia telah meluncurkan lebih dari 1.100 rudal antara akhir Februari dan akhir Maret.

Tetapi dari peluncuran ini, pasukan Rusia melihat tingkat kegagalan setinggi 60 persen.

Para pejabat menambahkan tingkat kegagalan tergantung pada jenis rudal yang diluncurkan dan bervariasi dari hari ke hari.

Oleh karenanya, jika NATO terlibat dalam perang di Ukraina, maka mereka"berpotensi melenyapkan militer Rusia yang sedang berjuang.

"Rusia mengatakan invasi di Ukraina adalah bentuk pertahanan diri mereka."

"Akan tetapi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia tidak dapat disangkal akan menjadi peristiwa geopolitik yang besar."

Meski begitu, dia yakin Putin tidak dapatmenggunakan senjata nuklir melawan Ukraina.

Jika pun terjadi, maka itu berarti Putin sudah putus asa.

Baca Juga: Sudah Dibawa Vladimir Putin ke Mana-mana,Kode Peluncuran Nuklir Rusia yang Bisa Lenyapkan Satu Wilayah Konon Hanya Punya1 Target Saja, Negara Mana?

Artikel Terkait