Inilah Cara Mencerahkan Kulit Ketiak

MeetDoctor

Penulis

Inilah Cara Mencerahkan Kulit Ketiak

Intisari-Online.com -Selain mata panda alias mata berkantung, kulit ketiak hitam adalah masalah yang dialami oleh banyak wanita. Penyebab kulit ketiak hitam adalah adanya pengaruh bahan kimia tertentu seperti deodorant, sering bercukur, dan penumpukan sel kulit mati.Masalah ketiak hitam dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman dan tentunya dapat mengganggu penampilan.Selain mengurangi penggunaan deodorant, ada cara alami yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan warna hitam di ketiak, seperti berikut ini:

Kentang memiliki kadar asam ringan yang dapat dijadikan sebagai pemutih kulit. Cara penggunaannya mudah, cukup oleskan kentang atau kentang halus di ketiak dan biarkan hingga mongering. Setelah itu bilas dengan air hangat.

Perlu diketahui, kulit jeruk yang dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 - 2 hari kemudian ditumbuk halus hingga menjadi bubuk bisa menghilangkan warna kulit ketiak yang hitam. Caranya mudah, campurkan bubuk kulit jeruk dengan air mawar dan susu hingga menjadi krim pekat. Lalu, diamkan selama 10 menit dan basuh dengan air dingin.

Minyak kelapa mengandung vitamin E yang dapat membuat kulit cerah dan memberi manfaat antioksidan yang baik bagi kesehatan. Cukup oleskan dan pijat kulit bahwa ketiak setiap hari sebelum mandi. Tak hanya itu, minyak kelapa juga dapat dipakai sebagai pengganti deodorant,lho.

Susu mengandung asam lemak dan vitamin yang dapat membuat warna kulit menjadi lebih cerah. Caranya, buatlah krim dari susu dengan mencampurkan dadih dan tepung, masing-masing sebanyak 1 sendok makan. Oleskan dan diamkan selama 15 menit sebelum dibilas dengan air dingin. Bila Anda ingin kulit lebih lembut, tambahkan madu atau kunyit bubuk.

Selain berfungsi menghilangkan kantung mata, mentimun juga mengandung bahan pemutih alami. Cukup tempelkan mentimun halus di ketiak selama 1 jam atau haluskan mentimun lalu campur dengan campuran kunyit beserta beberapa tetes sari lemon.Selamat mencoba!Ditinjau oleh dr. Aria Wibowo