Find Us On Social Media :

Beragam Penyebab Darah Rendah yang Perlu Anda Ketahui

By MeetDoctor, Rabu, 1 April 2015 | 08:00 WIB

Beragam Penyebab Darah Rendah yang Perlu Anda Ketahui

Intisari-Online.com - Ada beberapa faktor seseorang mengalami tekanan darah rendah, seperti berikut:1. Kehamilan

Kehamilan dapat membuat sistem peredaran darah wanita menyebar secara luas dan cepat. Kondisi tersebut cenderung darah akan menurun selama kehamilan. Namun, kondisi tersebut akan normal kembali saat Anda melahirkan.2. Penyakit jantung

Pada beberapa kasus, penyakit jantung dapat menyebabkan tekanan darah menurun, seperti masalah katup jantung, serangan jantung serta gagal jantung.3. Masalah hormonal

Masalah hormonal. Misalnya saja seperti hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif), tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), diabetes, atau gula darah rendah (hipoglikemia). 4. Dehidrasi

Dehidrasi membuat tubuh akan banyak mengeluarkan cairan. Kondisi tersebut dapat dapat menyebabkan kelemahan pada seseorang, pusing dan cepat lelah.

  1. Overdosis obat tekanan darah tinggi.
  2. Aritmia jantung (irama jantung yang abnormal).
  3. Pelebaran pembuluh darah.
  4. Stroke

Selain itu, setiap tetes darah yang keluar dari tubuh kita sangatlah berharga, terlebih lagi jika Anda banyak mengeluarkan darah tetapi bukan karena menodorkan darah. Hal tersebut tentu saja dapat mengancam jiwa Anda. Nah, berikut adalah penyebab terjadinya penurunan tekanan darah secara drastis:

  1. Pendarahan
  2. Suhu tubuh yang tinggi dan rendah
  3. Penyakit otot jantung yang menyebabkan terjadinya gagal jantung
  4. Sepsis, infeksi darah yang berat
  5. Dehidrasi parah yang diakibatkan karena muntah, diare atau suhu tubuh yang tinggi
  6. Dehidrasi yang parah akibat muntah, diare, atau suhu tubuh yang tinggi.
  7. Sebuah reaksi terhadap obat-obatan tertentu atau alkohol.
  8. Reaksi alergi yang parah yang disebut anafilaksis

Lalu, bagaimana caranya mengetahui Anda menderita tekanan darah rendah?

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan tekanan darah. Setelah itu, dokter akan melihat rekam jejak medis, usia, gejala spesifik dan kondisi pada saat terjadinya gejala. Selain itu pemeriksaan tersebut, jika diperlukan dokter juga akan melakukan tes EKG atau elektrokardiogram yairtu dengan melakukan pengukuran detak dan ritme jantung.

Ditinjau oleh: dr. Tri Ari Wibowo