Penulis
Intisari-Online.com -Penyebaran terbaru dari virus cacar monyet telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan darurat, sebagaimana dilaporkan surat kabar Telegraph Inggris pada hari Jumat.
Penyakit, yang biasanya ditemukan di kawasan hutan di Afrika barat dan tengah, telah menyebar dengan cepat di sejumlah negara Eropa, serta AS dan Australia sejak awal Mei.
Menurut laporan itu, agenda utama pertemuan WHO yakni membahas mekanisme di balik penularan virus dan kemungkinan strategi vaksinasi.
Dr Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, dilaporkan menghadiri diskusi tersebut.
Lebih lanjut, WHO sedang melihat apakah vaksin cacar dapat digunakan secara efektif untuk mengatasi penyebaran cacar monyet.
Sementara itu, pemerintah Inggris telah memesan stok tambahan vaksin cacar, yang diberikan kepada orang-orang yang mungkin telah terkena cacar monyet.
Rt.com pada Jumat (20/5/2022) kemarin juga melaporkan seorang pria Israel berusia 30-an dirawat di rumah sakit di Tel Aviv dengan dugaan kasus viruscacar monyet pertama di negara itu.
Sebelumnya, dia mengunjungi Eropa Barat, di mana sudah banyak kasus penyakit langka baru-baru ini ditemukan.
Kementerian Kesehatan Israel mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa mereka mengambil tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus.
Pasien dilaporkan dalam kondisi baik dan diisolasi serta dipantau di Rumah Sakit Ichilov.
Kementerian Kesehatan telah meminta warga Israel yang kembali dari luar negeri dan terkena demam atau ruam yang melepuh untuk menghubungi dokter.
Monkeypox atau cacar monyet awalnya muncul dengan gejala seperti flu yakni nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan, sebelum ruam seperti cacar air dengan pustula muncul di tangan dan wajah.
Ruam ini menyerupai cacar air, dengan gejala yang muncul dalam satu hingga dua minggu setelah infeksi.
Mereka yang terinfeksi biasanya pulih dalam beberapa minggu.
AS juga melaporkan kasus pertamanya awal pekan ini, pada seorang pria dari Massachusetts yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kanada.
Kanada sendiri telah melaporkan dua kasus yang dikonfirmasi dan 17 kasus suspek, dan penyakit ini telah dilaporkan hingga ke Australia.
Beberapa kasus lain yang dicurigai sedang dipantau, dan pemerintah AS telah membeli jutaan dosis vaksin cacar yang disetujui untuk digunakan melawan cacar monyet pada tahun 2019.
(*)