Penulis
Intisari-Online.com - Kisah mengenai selir di era Kekaisaran China Kuno selalu menarik untuk diulik.
Salah satunya adalah kisah selirZhao Feiyan.
Zhao Feiyan adalah permaisuri Kaisar Cheng (memerintah 33-7 SM) dari dinasti Han (206 SM-220 M).
Dia adalah putri Zhao Lin, dan merupakan pelayan penari di rumah tangga Putri Yang'a.
Zhao Feiyan dikenal sebagai "Walet Terbang" karena dia bisa menari seperti burung.
Melansir chinaknowledge.de, ketika Kaisar Cheng mengunjungi Putri Yang'a, dia menemukan kesenangan besar dalam seni dan keindahan Zhao Feiyan.
Kaisar Cheng kemudian menjadikan Zhao Feiyan sebagai selirnya.
Tidak lama kemudian, saudara perempuanZhao Feiyan, Zhao Hede juga memasuki harem kekaisaran.
Keduanya diangkat menjadi nyonya istana dengan pangkatLady of Handsome Fairness (jieyu).
Dua bersaudara tersebut telah menaklukkan hati kaisar sehingga Kaisar Cheng memutuskan untuk menggulingkan Permaisuri Xu danLady Ban, permaisuri keduanya, karena ilmu sihir.
Kaisar Cheng kemudian menjadikan Zhao Feiyan sebagai permaisuri barunya.
Langkah ini memicupertentangan dari Janda Permaisuri karena Zhao Feiyan berasal dari keluarga yang rendah.
Selain itu,kaisar memberi Zhao Lin gelar Marquis of Chengyang, sehingga dia berasal dari bangsawan dan dapat diangkat ke posisi permaisuri.
Sementara Zhao Hede diberi gelar wanita istana dengan pangkat Lady of Light Deportment (zhaoyi, pejabat wanita ).
Kaisar Cheng tidak memiliki seorang putra.
Meskipun Zhao Feiyan telah berusaha untuk hamil, dia tidak berhasil.
Zhao Feiyan bahkan dikatakan berhubungan badan dengan beberapa budak istana untuk tujuan ini.
Sementara Lady Cao danLady Xu melahirkan putra bagi kaisar.
Namun, Zhao Feiyan telah membunuh mereka semua.
Sehingga,pada akhirnya, Kaisar Cheng memutuskan untukmenjadikan keponakannya, Liu Xin, Pangeran Dingtao, pewarisnya.
Ketika Kaisar Cheng meninggal, Zhao Hede dipaksa untuk bunuh diri.
Sementara Zhao Feiyan dinyatakan sebagai Janda Permaisuri oleh Liu Xin (dikenal sebagai Kaisar Ai).
Setelah kematian Kaisar Ai, ketika istrinya Wang Zhengjun dan keponakannya Wang Mang mengambil alih kekuasaan, Zhao Feiyan ditahan di Istana Utara (Beigong) dan kemudian diturunkan pangkatnya menjadi orang biasa.
Zhao Feiyan dikirim ke makam Kaisar Cheng, di mana dia diperintahkan untuk merawat persembahan di taman makam.
Pada hari yang sama dia bunuh diri.