Intisari-Online.com - Sebuah penelitian menemukan, anak-anak yang mengalami stres keluarga berulang-ulang sepanjang masa bisa menjadi obesitas saat berusia 18 tahun. Maka, masalah keluarga buat anak rentan obesitas.
Temuan menunjukkan, kesehatan buruk pada ibu dapat membuat anak laki-laki obesitas pada usia 18 tahun. Sedangkan, paparan jangka panjang terhadap stres keuangan dan gangguan keluarga dapat membuat remaja perempuan rentan mendapatkan stres tambahan saat dewasa.
"Mengalami gangguan keluarga dan stres keuangan berulang kali sepanjang masa berkaitan dengan kelebihan berat badan atau obesitas pada saat gadis remaja berusia 18 tahun," kata Daphne Hernandez, asisten profesor di University of Houston.
Temuan ini menunjukkan, remaja perempuan dan laki-laki memiliki respon berbeda terhadap stres. "Mengetahui jenis stres yang mempengaruhi berat badan remaja, kita dapat menyesuaikan layanan sosial tertentu untuk dimasukkan dalam program pencegahan obesitas," katanya.
Menggunakan data National Longitudinal Study of Youth, peneliti memeriksa tiga poin stres keluarga yaitu, gangguan keluarga, tekanan keuangan, dan kesehatan buruk pada ibu. Ini diterapkan pada lebih dari 4.700 remaja yang lahir antara 1975 dan 1990. Ditemukan bahwa masalah keluarga buat anak rentan obesitas.
Hernandez mengatakan, temuan ini penting terutama untuk program pencegahan obesitas berbasis sekolah yang saat ini fokus pada asupan makanan dan aktivitas fisik, yang hasil hanya jangka pendek. "Program-program ini perlu mengambil pendekatan yang lebih luas untuk memerangi obesitas dengan membantu keluarga yang mengalami jenis-jenis stres dengan menemukan akses ke program kesehatan mental, bantuan keuangan atau konseling keluarga," katanya.