Penulis
Intisari-online.com - Nama sebenarnya Liu Xin, namun terkenal dengan nama Han Ai Di, ia Memerintah 7 SM sampai 1 SM.
Cerita yang menyelimuti kaisar ini adalah kisah homoseksual yang berkembang di kerajaan Tiongkok Kuno.
Luar biasa kedengarannya, homoseksualitas ditoleransi di Tiongkok Kuno.
Selama Dinasti Han Barat, permaisuri laki-laki secara terbuka ada di dalam istana kekaisaran, ini biasanya adalah pria muda yang tampan dan artistik atau kasim istana.
Tugas formal mereka berkisar dari sekadar pelayan hingga pejabat penting pengadilan.
Beberapa catatan sejarah bahkan menyatakan bahwa hampir setiap kaisar Han memiliki pria favorit dalam rombongannya.
Ini termasuk kaisar Han yang sangat dihormati seperti Han Gaozu dan Han Wudi.
Dalam kasus Han Ai Di, kaisar muda menjadi tergila-gila pada pandangan pertama dengan pria tampan bernama Dong Xian.
Sampai-sampai ia segera menganugerahkan posisi utusan, selain itu Kaisar juga membiarkan pria yang lebih muda itu untuk duduk di pangkuannya.
Di tahun-tahun berikutnya, Dong Xian dihujani dengan lebih banyak kekayaan dan promosi, sehingga dia menjadi pejabat paling berkuasa di Tiongkok pada usia 22 tahun.
Han Ai Di yang begitu jatuh cinta, dia bahkan pernah bercanda tentang turun tahta.
Hal ini bisa membuat Dong Xian, melakukan pelanggaran berat yang dianggap tak terbayangkan.
Bagaimanapun, Dong Xian pada akhirnya akan memonopoli kekuasaan di istana, bahkan mungkin menyingkirkan kaisar, seandainya Han Ai Di tidak meninggal secara misterius pada 1 SM.
Dalam kudeta politik berikutnya, Dong Xian dipaksa oleh saingannya untuk bunuh diri.
10 tahun kemudian, Wang Mang yang berbahaya juga merebut kekuasaan, sehingga mengakhiri Dinasti Han Barat.
Sejarawan modern setuju bahwa Han Ai Di dan Dong Xian kemungkinan memiliki hubungan homoseksual yang aktif, meskipun keduanya telah menikah dan Dong Xian memiliki anak.
Tak hanya itu, di balik hubungan keduanya ada kisah anekdot yang cukup terkenal.
Cerita terkenal itu mengatakan bahwa suatu sore, kaisar bangunlalu menemukan Dong Xian masih tertidur lelap di lengan bajunya.
Agar tidak membangunkan kekasih prianya itu, kaisar memotong lengan bajunya sebelum meninggalkan tempat tidur.
Legenda ini memunculkan metafora Cina, gairah potongan lengan, yang merupakan cara terselubung untuk merujuk pada homoseksualitas laki-laki.
Sebagai catatan, dibandingkan dengan kaisar Cina yang mengerikan lainnya, Han Ai Di tidak terlalu jahat atau menindas.
Dia hanyalah seorang pemuda bodoh yang sedang jatuh cinta. Sayangnya, ini mempercepat kematian dinastinya.