Penulis
Intisari-Online.com - Seringkali orang tua lupa bahwa mereka sering memberikan iming-iming berupa uang atau hadiah kepada anak-anak. Secara tidak langsung pemberian tersebut dapat menjadi sebuah suap dan mengajari anak tentang cara menyuap. Menyuap anak-anak agar mereka berperilaku sesuai yang diharapkan orang tua, mungkin tampak seperti solusi yang mudah, tetapi menghambat kemajuan mereka di masa depan. Ada beberapa dampak buruk sering menyuap anak setelah beranjak dewasa.
Studi terbaru mengatakan, lebih dari 700 orang dewasa ditanya tentang masa kecil mereka, hubungan dengan orangtua, dan jenis hukuman, mereka menyimpulkan bahwa strategi beberapa pengasuhan dengan iming-iming uang atau hadiah menyebabkan meningkatnya materialisme di kalangan anak-anak. Ini termasuk menggunakan hadiah ketika anak-anak berusaha mencapai sesuatu, memberikan hadiah untuk menunjukkan kasih sayang, dan bahkan menghilangkan hadiah sebagai hukuman.
Marsha Richins, seorang peneliti, mengatakan, anak-anak yang menerima banyak materi atau suap dari orang tua mereka, akan terus mencari keuntungan diri dengan hal-hal serupa ketika mereka dewasa dan bisa menyebabkan masalah ke depannya seperti korupsi.
Berikut ini dampak buruk sering menyuap anak setelah dewasa dari hasil penelitian tersebut yakni, tentunya setelah dewasa anak menjadi bersikap terlalu materialistik yang akan berisiko lebih tinggi terhadap masalah seperti, perkawinan, kecanduan judi, krisis keuangan, dan selalu merasa kurang kesejahteraan. Sebaliknya, peneliti menyarankan orang tua mengajarkan anak-anak untuk bersyukur atas apa yang mereka terima.
“Setiap kali anak-anak mengekspresikan rasa terima kasih mereka, mereka menjadi sadar betapa beruntungnya mereka, yang membuka jalan bagi mereka untuk bermurah hati dan tidak materialistik, “ ucap Marsha. Jadi, mulai sekarang berhentimenyuap anak, kika tidak ingin setelah dewasa, anak menjadi koruptor. (Timesofindia.indiatimes.com)