Manusia Meriam dalam Sirkus, Inikah Profesi Paling Berbahaya di Dunia?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Mekanika menembak manusia dari meriam sebenarnya tidak terlalu rumit.

Intisari-Online.com- Apa yang terlintas di pikiran Anda saat mendengar profesi atau pekerjaan yang paling berbahaya di dunia?

Adakah satu pekerjaan yang terlintas di benak Anda dan sangat mengganggu?

Namun mungkin akan setuju jika profesi manusia meriam menempati posisi itu.

Dilansir dari Today I Found Out,manusiameriam ini pertama kali muncul pada akhir abad ke-19.

Baca Juga:Saksikan 280 Pria Dieksekusi Mati dalam 11 Tahun, Begini Jadinya Wanita Ini Sekarang

Pada tahun 1871, seorang Inggris bernama George Farini mengembangkan mekanisme yang disebutnya "proyektor."

Proyektor itu terbuat dari teknologi pegas dengan karet, yakni sebuah pelontar dengan per.

Proyektor itu tampak seperti meriam, namun ternyata fungsinya adalah untuk menembakkan orang!

George Farini mengajukan permohonan dan menerima hak paten untuk alatnya pada 13 Juni 1871.

Baca Juga:Kisah Cinta Seorang Pria di Mini Market: Tampak Indah di Awal, Hancur Berantakan pada Akhir Kisahnya

Dua tahun kemudian, pada tahun 1873, proyektor mulai tampil di publik Amerika di teater Broadway yang terkenal, Niblo's Garden, New York City.

Namun dalam penampilan di publik itu, bukan George yang akan ditembakkan dari meriam.

Melainkan Lulu, seorang pemuda mungil mengenakan pakaian wanita yang telah dilatih oleh George.

Ketika George melepaskan gerendel yang memegang pegas, Lulu terpental 10 meter ke udara dan meraih jeruji trapeze yang menggantung turun dari langit-langit.

Baca Juga:Ini Cara Cepat Menerka Kepribadian Seseorang, Cukup Lihat Bentuk Bibirnya!

Kerumunan kemudian menjadi riuh liar.

George dan Lulu menjadi tenar dan turun ke jalan dengan aksi sirkus mereka.

Pada 1875, Lulu dikenal sebagai "Ratu Trapezists."

Mekanisme menembak manusia dari meriam sebenarnya tidak terlalu rumit.

Baca Juga:Jatah Bulanan Rp70 Juta Dipotong Ibunya Jadi Rp14 Juta, Remaja Ini Masih Merengek Tak Bisa Hidup

Bahkan, apa yang disebut "meriam" secara teknis bukanlah meriam sama sekali.

Mereka juga tidak pernah benar-benar memakai bubuk mesiu.

Terkadang bubuk mesiu hanya digunakan di luar untuk memberikan lebih banyak dramatisasi efek visual.

Sejarawan Inggris, AH Coxe, pernah memperkirakan bahwa dari 50 orang manusia meriam, 30 di antaranya meninggal saat bekerja.

Baca Juga:Mantan Bocah Paling Gemuk di Dunia Asal Indonesia Itu Telah Kehilangan 83 Kg Bobot Tubuhnya, Begini Kehidupan Barunya

Seperti yang tercatat adalah Rossa Matilda Richter, manusiameriam berusia 14 tahun yang mematahkan punggungnya.

Pada 8 Juni 1987, Elvin Bale, saat tampil untuk sirkus mendarat dengan celaka dan membuat lumpuh kedua kakinya.

Juga pada 2011, Matt Cranch ditembakkan ke udara hingga ketinggian 12 meter dan meninggal karena jaring yang roboh saat mendarat.

Bagaimana menurut Anda? Berbahayakah profesi manusia meriam dalam pertunjukan sirkus?

Baca Juga:Hati-hati! Karena Mirip, Ada Orang Jahat yang Modifikasi Uang Kertas Rp2.000 Jadi Rp20.000

Artikel Terkait