Penulis
Intisari-Online.com -Setelah hampir 60 hari perang Rusia dan Ukraina terjadi, pasukan Ukraina di Mariupol bercokol di terowongan kusut di bawah pabrik baja raksasa Azovstal.
Ini disebut-sebut sebagaisebagai "benteng" terakhir mereka dalam perang Rusia dan Ukraina.
1. Terowongan misterius
Dilansir dari 24h.com.vn pada Sabtu (23/4/2022), Azovstal adalah salah satu pabrik metalurgi terbesar di dunia, terletak di sebelah timur kota pelabuhan Mariupol.
Pabrik ini dibangun di Ukraina pada tahun 1930 dengan dukungan dan dana hampir penuh dari Uni Soviet.
Pada tahun 1933, jalur metalurgi pertama di Azovstal mulai beroperasi.
Pabrik baja raksasa ini dianggap sebagai "hadiah" dari Uni Soviet untuk Ukraina, menurut Newsfounded.
Ribuan pekerja dari seluruh Ukraina kemudian berbondong-bondong ke Mariupol untuk bekerja dengan tujuan mengubah Azovstal menjadi salah satu pusat metalurgi terkemuka di dunia.
Total proyek Azovstal adalah sekitar 11 kilometer persegi dengan banyak bangunan, peleburan, dan "labirin" jalan dan terowongan bawah tanah.
Pabrik Azovstal dirancang oleh para insinyur Uni Soviet untuk dapat menjamin produksi bahkan dalam kondisi masa perang.
Di bawah Azovstal, sepanjang sekitar 24 km, dibangun dari beton bertulang.
Terowongan ini dirancang dengan cara yang agak rumit dengan langit-langit beton bertulang setebal 8 meter yang cukup untuk menahan serangan bom nuklir taktis.
Catu daya, air, drainase, kabel bawah tanah dari pabrik Azovstal diatur di terowongan ini.
Terowongan di Azovstal dikatakan terhubung satu sama lain, tetapi tidak dengan kota tetangga, menurut Guardian.
“Pada dasarnya, di bawah Mariupol ada kota lain,” kata Yan Gagin, penasihat pemerintah Donetsk, kepada kantor berita Ria Novosti.
2. Azovstal di tengahperang Rusia-Ukraina
Menurut outlet berita utama Barat seperti Reuters, CNN, Azovstal sekarang menjadi "benteng" terakhir di Mariupol pasukan Ukraina saat tentara Rusia di Mariupol menutup pengepungan.
Jika menguasai Mariupol, Rusia dapat membangun koridor antara Rusia, wilayah Donbass dan semenanjung Krimea, serta mengambil kendali penuh atas Laut Azov Ukraina.
Menurut informasi dari pihak Rusia, saat ini ada sekitar 2.500 tentara Ukraina dan 400 tentara bayaran asing yang bersembunyi di bawah sistem terowongan pabrik baja Azovstal.
Sementara itu, pihak Ukraina mengatakan, selain tentara, sekitar 1.000 warga sipil berlindung di sini.
Dengan sistem terowongan yang kokoh di Azovstal, pasukan Ukraina memiliki keunggulan dalam hal perlindungan.
Namun, setelah berhari-hari dikelilingi oleh Rusia, mereka berada dalam situasi berbahaya karena kekurangan air dan makanan, banyak orang yang terluka tidak menerima perawatan medis.