Find Us On Social Media :

Vladimir Putin Kian Terpuruk! Jadi Satu-satunya Harapan Rusia Untuk Menangkis Sanksi Ekonomi dari Barat, Mendadak China Malah Berhenti Membantu Rusia, Ada Apa?

By Mentari DP, Jumat, 22 April 2022 | 11:45 WIB

Hubungan Vladimir Putin dan Xi Jinping di tengah perang Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Rusia telah menerima puluhan sanksi ekonomi oleh Barat karena perang Rusia dan Ukraina.

Di mana sanksi ekonomi itu menargetkan berbagai sektor ekonomi, khususnya keuangan dan bank-bank besar Rusia.

Misalnya Bank Sentral Rusia (CBR) telah melihat asetnya dibekukan di beberapa tempat pasca perang Rusia dan Ukraina.

Misalnya di Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Uni Eropa.

Di mana Barat mencoba menghentikannya menggunakan cadangan mata uang asing senilai 630 miliar Dollar AS (Rp9 triliun).

Sberbank dan Alfabank, dua bank terbesar di Rusia, juga menjadi sasaran dan telah dikenai sanksi pemblokiran penuh oleh AS dalam beberapa pekan terakhir.

Banyak lembaga keuangan Barat telah meninggalkan Rusia sebagai akibat dari pembatasan ekonomi yang dilakukan terhadap Kremlin.

Misalnya Visa dan Mastercard (MC) menangguhkan operasi di Rusia bulan lalu.

Akibatnya ini membuat orang Rusia tidak dapat melakukan pembayaran di luar negara mereka menggunakan kartu yang dikeluarkan oleh kedua perusahaan.

Oleh karenanya, kini harapan Rusia hanya ada pada China.

Kremlin berharap untuk mencapai kesepakatan dengan sistem UnionPay China sebagai alternatif untuk Visa dan MC dan untuk mengatasi larangan tersebut.

Namun, UnionPay kemarin secara tak terduga menarik diri dari pembicaraan dengan Sberbank dan lembaga keuangan Rusia lainnya dalam daftar hitam ekonomi Barat.